Herman Deru Didaulat Narasumber Silaturahmi Sudagar Melayu

Herman Deru saat menjadi narasumber pada silaturahmi Sudagar Melayu yang diselenggarakan  Lembaga Adat Melayu Riau dan bekerjasama dengan Provinsi Riau yang digelar secara virtual di Command Center Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (28/7/2021). 
Herman Deru saat menjadi narasumber pada silaturahmi Sudagar Melayu yang diselenggarakan  Lembaga Adat Melayu Riau dan bekerjasama dengan Provinsi Riau yang digelar secara virtual di Command Center Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (28/7/2021). 

PALEMBANG –  Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H.Herman Deru yang juga Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia mengajak seluruh masyarakat Melayu untuk dapat menjadi  motor penggerak Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.

“Masyarakat Melayu harus menjadi motor penggerak Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini,” ucap Herman Deru saat menjadi narasumber pada silaturahmi Sudagar Melayu yang diselenggarakan  Lembaga Adat Melayu Riau dan bekerjasama dengan Provinsi Riau yang digelar secara virtual di Command Center Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (28/7/2021).

Selain   mengajak masyarakat Melayu turut serta dalam upaya pemulihan ekonomi Indonesia sesuai dengan arah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat mengingat pandemi telah berimbas pada semua lini kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

“Awalnya yang  terdampak  masalah kesehatan dan terus   meluas ke sektor sosial, pendidikan, ekonomi bahkan sektor keuangan. Karena itu  upaya pertumbuhan ekonomi  harus didukung melalui   peningkatan dari sektor produk domestik bruto (PDB) dan investasi, sehingga tingkat inflasi tetap terjaga pada tingkat  tiga  persen (year on year),” terangnya.

Dalam paparannya dalam silaturahmi Saudagar Melalu dengan tema “ Bersama Bangkit Menuju Pemulihan dan Pengguatab Ekonomi,” tersebut, Herman Deru menjelaskan, sebagai pemimpin daerah dirinya harus menjalankan kebijakan secara fleksibel dengan mempertimbangkan tiga aspek masing-masing aspek kesehatan, ekonomi dan sosial.

“Kita sebagai pemimpin daerah tentu dapat melakukan pengambilan kebijakan yang fleksibel dengan mempertimbangkan tiga aspek yakni kesehatan, ekonomi dan sosial,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPH Lembaga Adat Melayu Riau, Datuk Seri Syahril Abu Bakar mengatakan, kerjasama dan kontribusi masyarakat melayu sangat diperlukan dalam upaya melawan pandemi Covid-19.

Tak hanya itu, peran penting masyarakat Melayu juga diperlukan dalam proses pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

“Kita perlu menjaga kebersamaan dan saling membantu dalam wujudkan pemulihan ekonomi Indonesia. Masyarakat Melayu harus terlibat secara aktif sesuai kemampuan masing-masing,” tegasnya.