JAKARTA – Kasus positif virus corona (Covid-19) bertambah 12.408 pada hari ini, Minggu (22/8). Dengan demikian, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia kini menjadi 3.979.456, jelang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan berakhir pada Senin (23/8/2021).
Merujuk data Satgas Penanganan Covid-19, dari total kasus positif itu, sebanyak 3.546.324 di antaranya telah sembuh. Pasien yang sembuh dari infeksi virus corona bertambah 24.276 dari hari sebelumnya.
Dari total kasus positif, sebanyak 126.372 di antaranya meninggal dunia. Pasien yang meninggal dunia bertambah 1.030 dari hari sebelumnya. Kasus aktif kini menjadi 306.760. Berkurang 12.898 dari hari sebelumnya. Sementara spesimen yang diperiksa ada sebanyak 148.410.
Pemerintah pusat dan daerah masih terus berupaya menanggulangi pandemi virus corona di Indonesia. Berbagai kebijakan telah diterapkan selama virus corona mewabah di Indonesia sejak Maret 2020 lalu.
Sempat terjadi lonjakan kasus positif dan pasien meninggal beberapa pekan setelah Idulfitri 2021. Jumlah kasus positif naik tajam di berbagai daerah. Mayoritas rumah sakit rujukan pun penuh oleh pasien yang mengalami gejala.
Pemerintah kemudian menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM). Pembatasan kegiatan masyarakat diterapkan guna mengurangi potensi penularan. Tempat-tempat umum dan sejumlah ruas jalan ditutup. Tempat ibadah dan pusat perbelanjaan pun ditutup.
Seiring berjalannya waktu, kasus Covid-19 mulai mengalami penurunan. Pemerintah lantas mengendurkan peraturan. Level PPKM pun diterapkan berbeda-beda. Tergantung seberapa tinggi tingkat penularan.
Pemerintah juga masih terus melaksanakan program vaksinasi guna menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity dari virus corona. Di Jakarta, vaksinasi berjalan lancar. Namun di daerah lain, terutama di luar Jawa, jumlah warga yang disuntik vaksin masih jauh dari target.
Pemerintah daerah menyatakan stok vaksin dari pemerintah pusat merupakan penyebab vaksinasi masih jauh dari target. Jumlah dosis vaksin yang diberikan kepada pemerintah daerah tergolong minim, sehingga pelaksanaan vaksinasi pun belum mencapai target. Warga pun kerap kali mengantre.