Saran DPRD dan Pemerhati Anak Soal PTM di Sumsel

PALEMBANG – Ketua DPRD Sumsel, Anita Noeringhati sependapat dan mendukung dengan digelarnya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas oleh setiap sekolah di Indonesia, khususnya Kabupaten/kota se Sumsel. 

“Sebagai ketua, saya sependapat, karena anak-anak sudah terlalu lama, hampir Dua tahun dirumahkan,” ujarnya, Selasa (31/8/2021).

Anita menambahkan, alasan pihaknya sependapat lantaran sosialisasi kemasyarakatan dan sosial perlu dibangun. Karena sekolah tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi juga mendapatkan budi pekerti sosial kemasyarakatan yang saling membantu, saling tolong menolong jika bertemu dalam tatap muka.

“Ini juga harus kita berikan kajian dan prokes yang harus tetap harus di jaga. Karena ada klausulnya bahwa atas persetujuan wali murid,” tuturnya.

Anita melihat, dalam menjalankan PTM terbatas itu, Walikota Palembang sudah meminta pihak kecamatan di kota Palembang untuk membedakan porsi dan prokesnya.

Pemerhati anak Sumsel, Eko Wirawan mengatakan, secara umum dirinya selaras dengan komisi perlindungan anak indonesia (KPAI), yakni mendukung PTM. Bahkan ia berharap pihak penyelenggara PTM memonitoring dan mengevaluasi kegiatan anak dalam perminggu.

“Monev itu melibatkan dinkes melalui puskesmas, kami imbau kepada perusahaan-perusahaan BUMN, BUMD maupun swasta untuk ikut membantu PTM ini, seperti dukungan suplay masker, handsanitizer, sabun dan kelengkapan lain nya seperti vitamin dan susu khusus anak,” ungkap Eko.

“Saya harap anak-anak juga jangan kehilangan keceriaan walaupun dalam masa pandemi yang mewajibkan prokes,” harap Eko.