Pendapatan PT Pos Indonesia Anjlok, Mayoritas Pempek

PALEMBANG – Pandemi Covid-19 yang melanda sejak dua tahun terakhir berdampak kepada sektor pengiriman PT Pos Indonesia. Akibatnya, pendapatan perusahaan plat merah ini anjlok dari semula di atas Rp1 miliar perhari, kini hanya Rp3 juta perhari.

Eksekutif General Manager PT Kantor Pos Cabang Utama, Yesi Agustianti mengatakan penurunan ini disebabkan pengiriman pempek juga mengalami penurunan. Dari semula biasanya pengiriman pempek 5 hingga 6 ton perhari. Kini, hanya beberapa kilogram perhari.

“Penurunan ini terjadi sejak dua tahun terakhir akibat dampak pandemi sehingga memang penjualan pempek juga menurun,” katanya.

Akibat menurunnya pengiriman pempek ini, maka pendapatan PT Pos juga ikut berkurang yang semula diatas Rp1 miliar perhari. Kini, hanya Rp3 juta perhari.

Karena itu, untuk meningkatkan pendapatan dan membantu para UMKM khususnya pedagang Pempek. Pihaknya membuat tarif khusus yakni Rp10 ribu perkilo untuk setiap pengiriman pempek yang dilakukan baik oleh para UMKM serta masyarakat. Bahkan, lama pengiriman hanya satu hari.

Hanya saja, untuk tujuan pengiriman berlaku untuk wilayah Jabodetabek. Sedangkan, daerah lainnya masih menggunakan tarif normal. “Tarif khusus ini mulai diberlakukan pada 20 September lalu hingga akhir tahun mendatang,” terangnya.

Dia mengaku sejak diberlakukannya tarif khusus ini, PT Pos sudah mengirim hampir 263 koli atau paketan pempek. Kedepan, untuk membantu meningkatkan kembali penjualan para UMKM pempek. Pihaknya juga membuat paket khusus cashback Rp10 ribu pada Hari Jadi Ampera 30 September mendatang.

Selain itu, pihaknya juga menciptakan aplikasi Buymart.com untuk memudahkan masyarakat memesan pempek hanya lewat aplikasi. Dimana, dalam aplikasi tersebut ada 30 UMKM yang ikut bergabung.

“Kami harap dengan upaya ini mampu mengenalkan kembali pempek ke daerah lainnya,” pungkasnya.(IS)

Editor: Hendra P