Hukum Jika Seorang Muslim Tidak Melakukan Sholat

HALOPOS.ID – Sholat (salat, KBBI) merupakan tiang agama dalam Islam.Sehingga sholat memiliki kedudukan yang sangat penting dan mendasar bagi umat muslim.Hal ini berarti sholat tidak bisa disejajarkan dengan ibadah-ibadah lainnya.

Ibadah sholat sebagai salah satu sarana yang paling utama agar manusia bisa berkomunikasi dengan Allah SWT.

Banyak sekali ayat-ayat Alquran yang membahas mengenai ibadah sholat, di antaranya yakni sholat mencegah dari berbuat keji dan mungkar.

Sholat menjadi benteng yang menjaga diri kita dari perbuatan keji dan maksiat. Hal ini disebutkan dalam Al-Ankabut: 45,

Artinya:

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Selain itu, ada juga hadits yang menguraikan berkenaan dengan sholat.

Sholat adalah tiang agama, hal ini disebutkan dalam hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Baihaqi

“Shalat itu adalah tiang agama (Islam), maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama; dan barangsiapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah merubuhkan agama”

Bahkan Rasulullah dalam sebuah hadistnya menegaskan bahwa Shalat menjadi pembeda atau pembatas yang tegas antara seorang muslim dengan orang kafir.

“Perjanjian antara kami dengan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat, barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Senada dengan hadis tersebut, Umar bin Khattab juga menyatakan, “Tidak ada islam bagi seseorang yang tidak menegakkan shalat”.

Lantas bagaimana hukumnya jika seorang muslim tidak mendirikan sholat?

Berikut ulasan selengkapnya yang telah disampaikan oleh Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya yang tayang melalui kanal YouTube CHANNEL PANJI TAUHID.

Dalam sebuah ceramahnya, Syekh Ali Jaber menegaskan jika hukum bagi orang Islam yang tidak sholat sebagai kafir.

“Allah SWT mewajibkan fardhu sholat, dan fardhu sholat itu merupakan fardhu dan wajib, bahkan tidak sah Islam seorang lalu dia tidak sholat, bahkan sebagian besar ulama menghukumkan orang yang tidak sholat sama sekali dihukumkan sebagai kafir,” jelas Syekh Ali Jaber.

Bahkan tak hanya menjadi kafir, orang Islam yang tidak menunaikan sholat tidak diterima nikahnya.

Tidak boleh diterima syahadatnya di Mahkamah, tidak boleh jadi saksi karena dia orang tidak adil, bahkan tidak boleh diterima nikahnya, bahkan ada pendapat ulama fiqih, ketika ia menikah dan lepas nikah dia tinggalkan sholat, tidak sholat sama sekali, batal akad nikah,” jelasnya.

“Jadi tidak mesti cerai dulu, sebab dia tinggalkan sholat batal akad nikah, dia taubat, dia sholat lagi dia mesti ulangi nikah lagi, ijab kabul baru, mahar baru, akad nikah baru, wali dan saksi,” ungkapnya.

Sehingga hal ini menjadikan sholat bukanlah ibadah yang sembarangan, bahkan kedudukannya lebih utama dibanding ibadah lainnya.

“Coba perhatikan bukan main-main sholat, bukan main-main dan Rasul kita Sholallahu’alihisallam sudah menjelaskan yakni perbedaan antara kami sebagai orang muslim sama orang kafir apa beda? ada satu garis, kata Rasul sholat, itu beda kita sama mereka,

“Kalau di antara kita ada yang tinggalkan sholat berarti dia masuk sama mereka, bahkan ada di hadits yang shahih:

Barang siapa yang tinggalkan satu kali sholat, sengaja, dia telah berbuat kufur.Sebab tiang agama itu adalah sholat.

“Kalau muslim tidak zakat itu masih boleh, sebab mungkin alasannya miskin, dia bukan ahli zakat, berarti tidak musti zakat, tidak semua mesti zakat, ada orang mampu zakat, ada orang kaya zakat, terus kalo orang miskin dia terima zakat, bukan dia zakat,

“Orang muslim tidak haji masih boleh tahan agama, karena haji tidak wajib kecuali bagi orang yang mampu, mampu dari segi materi, harta, maupun dari segi fisik dan sehat badan,” jelas Syekh Ali Jaber.

Pada kesempatan itu pula Syekh Ali Jaber menegaskan jika sholat merupakan satu-satunya perintah yang tidak disampaikan melalui wahyu.

Ada orang tidak berpuasa, tapi boleh tahan agama, sebab tidak puasa misalnya tua, sakit, musafir, banyak alasan atau ada udzur

“Jadi zakat boleh ditinggal ada udzur, haji pun ada udzur, puasa pun ada udzur, sholat tidak ada udzur, sam sekali tidak ada udzur

Jadi tidak ada orang berkata saya tidak sholat karena udzur tidak ada, tapi ada udzur diringankan sholat, diberikan kemudahan, sebab udzur sakit ya boleh jamak, boleh qashar.

Terus lagi perang menghadap musuh, macam mana kita sibuk lawan musuh, ini udzur atau masalah besar, apakah boleh udzur kita tinggalkan sholat? Ndak ada, ada sholat khauf yakni sholat dalam keadaan perang

“Bayangkan, saking pentingnya sholat tidak boleh sama sekali ditinggalkan, apapun alasan, tetap wajib dilaksanakan, ndak boleh berdiri, boleh duduk, ndak boleh duduk, boleh berbaring, mau sholat wudhu, ndak boleh wudhu, tayamum, ndak boleh tayamum cukup dengan niat, orang sakit nggak boleh bergerak

“Mau arah kiblat maklum arah kiblat lagi di dalam hutan, lagi di padang pasir, tidak tau mana arah kiblat, kita ikhtiar, kita usaha, tapi tidak tau apa alasan tidak tau kiblat saya ndak boleh sholat? Tidak, arah mana saja tetep sholat,

Subhanallah, Sholat itu luar biasa, itu sebab mulia sholat, Allah tidak turunkan lewat wahyu, amanat berat, semua perintah agama lewat wahyu selain sholat.

Kunci pintu surga kalimat syahadat, gigi kunci surga sholat.

“Dia mengucapkan kalimat syahadat tapi tidak sholat, dia boleh bawa kunci, tapi sampai ke sana surga dia ndak boleh masuk, nggak boleh buka, ndak ada gigi, dia boleh jamin sebab dia ada kalimat syahadat boleh jamin tidak kekal di neraka, tapi belum jamin tidak masuk neraka

“Kalau kita berkata orang tidak sholat dia kafir bukan maksud dia masuk neraka, kekal selama-lamanya, karena Allah berjanji dan rasul pun berjanji masih ada kalimat syahadat, masih ada Laailahaillallah, kita tidak boleh kekal di neraka

Apapun salah kita, apapun dosa kita, tapi maukah masuk neraka dulu? Ada orang berkata udah ndak apa kalau tidak selama-lamanya di neraka ndak apa, cuti lah dulu di neraka, naudzubillahimindzalik.

Kita takut dan selalu kita berdoa Robbana atina fiddunya hasanah, wafilakhiroti hasanatawwaqina adzabannar.

Wallahu’alam bishawab.