SUMSEL  

Pengerjaan Tol Baleno Dikebut

Foto Udara Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino Seksi 1. (Foto : Satker Jalan Bebas Hambatan Prov. Sumsel)
Foto Udara Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino Seksi 1. (Foto : Satker Jalan Bebas Hambatan Prov. Sumsel)

HALOPOS.ID|PALEMBANG – Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino (Baleno) Seksi 1 terus dikebut. Hingga pekan pertama bulan April 2024, tercatat progres pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) itu telah mencapai sekitar 82 persen.

“Dari target 84 persen saat ini sudah tercapai 82 persen dan masih terus dikebut,” ujar PPK Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino Seksi 1, Aldino Angga Saputra, Kamis (11/4/2024).

Aldino mengungkapkan, sejauh ini tidak ada kendala yang signifikan dalam pelaksanaan di lapangan. Dirinya menargetkan pekerjaan dapat rampung sesuai target pada akhir bulan Juni 2024.

Diakui Aldino, sebelumnya proyek dengan nilai kontrak Rp1,61 triliun itu sempat terkendala masalah pembebasan lahan dimana proses ganti rugi yang sebelumnya ditargetkan selesai di awal tahun harus molor hingga awal bulan April.

“Untuk seksi 1 saja ada 240 bidang baik di main road dan akses. Ada sekitar 30 bidang yang harus menunggu proses pembebasan tapi informasi terakhir pembayaran terakhir pada tanggal 2 April lalu, sekarang untuk seksi 1 dan seksi 2 sudah bebas semua. Kami terus kebut pengerjaannya,” cetus Aldino.

Aldino berharap, dengan tidak adanya permasalahan lahan maka proses pengerjaan fisik dapat semakin optimal dan dapat segera diselesaikan untuk dapat digunakan oleh masyarakat.

“Kemungkinan untuk seksi 1, 2 dan 3 akan selesai bersamaan. Mudah-mudahan usai uji layak fungsi pada akhir tahun nanti tol Baleno sudah bisa digunakan dari gate to gate,” pungkasnya.

Seksi 1 Tol Baleno sepanjang 7,62 km dikerjakan oleh penyedia jasa PT Adhi Karya – PT Waskita Karya – PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan nilai kontrak Rp1,61 triliun dengan skema multiyears.

Secara keseluruhan Tol Betung – Tempino – Jambi sepanjang 169,9 km dibangun melalui dua skema pembiayaan, yakni Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dengan Pembiayaan Berkala Berbasis Layanan sepanjang 136,3 km senilai Rp21,38 triliun dan skema kedua dukungan pemerintah senilai Rp5,84 triliun sepanjang 33,63 km. (NT)