PALEMBANG – Agar orang yang erat kontak dengan pasien Covid benar-benar terdeteksi dan penyebarannya bisa dikendalikan. Penanganan Covid-19 di Sumsel harus konsisten dari sisi hulu yakni harus benar menjalankan (3T) tracing, testing dan treatment. Hal itu dikatakan oleh Ahli Epidemiologi Universitas Sriwijaya Dr Iche Andriyani Liberty, Selasa (10/8/2021).
“Tujuannya jangan sampai orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19 justru menyebarkan virus ke orang lain lagi,” katanya.
Selain menjalankan 3T, Iche menambahkan kasus isolasi mandiri juga harus menjadi perhatian penting karena sudah mencapai lebih dari 19 ribu kasus.
“Isoman ini kadang tidak didukung oleh tempat yang sesuai misalnya saja rumah itu tidak memiliki kamar mandi di dalam kamar, sehingga masih harus kontak dengan penghuni rumah lainnya karena masih menggunakan kamar mandi bersama,” ujarnya.
Belum lagi jika pasien isoman ini masih beraktivitas di luar rumah maka akan lebih berbahaya karena bisa menularkan ke orang lain dan membuat angka positif akan bertambah.
“Sayangnya pengawasan di tingkat RT masih minim dan kesadaran masyarakat juga masih minim,” ucapnya.
Iche menilai, terkadang mereka masih menyepelekan Covid dan tidak memperhatikan kesehatan sendiri juga lingkungan sekitar. Jika ini terus dibiarkan maka angka Covid akan terus tinggi dan Palembang akan terus berapa di level PPKM.
“Penanganan COVID-19 ini harus didukung semua pihak baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Tidak boleh hanya satu pihak saja yang berjuang dan lainnya abai. Kita semua sudah lelah dengan PPKM dan ekonomi juga harus bangkit jadi ayo bersama-sama disiplin agar pandemi usai,” pesan Iche.
Dirinya berharap dengan semua parameter penangan Covid menunjukkan angka perbaikan maka level zona Sumsel juga akan membaik yang juga diiringi dengan turunnya level bahaya Covid.
Berdasarkan angka kesembuhan kasus Covid-19 secara nasional Sumsel berada di urutan ke 14. Tercatat Minggu (8/8/2021), angka kesembuhan Covid-19 di Sumsel sebanyak 51.865 orang, atau 74,49 persen. Sedangkan untuk kasus meninggal sebanyak 2.397 atau 4,6 persen.
Data ini berdasarkan sampel yang diperiksa di laboratorium Provinsi Sumsel sebanyak 112512 orang dari 13.13 per seribu penduduk.
Tercatat 51.865 atau 46,4 persen positif dan 59.911 orang negatif dengan jenis kelamin laki-laki 25.659 orang dan perempuan 26.206 orang.
Sampel yang diteliti ini didominasi oleh usai mayoritas 20 – 44 tahun. Dari sekian banyak sampel yang diteliti didominasi oleh 406 orang menderita diabetes dan hipertensi 388 orang.