Lanjutan Pembebasan Lahan Flyover Simpang Sekip Ada Perubahan 

PALEMBANG – Jumlah persil lahan yang akan di bebaskan oleh Pemprov Sumsel untuk pembangunan fly over Simpang Sekip Palembang kemungkinan akan ada berubah, hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PU BMTR) Provinsi Sumatera Selatan, Darma Budhy, Selasa (13/7/2021). 

“Kemungkinan akan berubah setelah evaluasi yang diajukan oleh Pemprov atas desain jalan pendekat flyover. Pemprov mengusulkan agar jalan pendekat diperpendek sehingga dapat mengurangi luas lahan yang akan dibebaskan,” kata Budhy saat dikonfirmasi.

Untuk perubahan itu, Budhy mengaku telah berkonsultasi dengan pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel agar jalan pendekatnya jangan sepanjang itu. Kalau sudah direview mungkin bisa berkurang.

Diakui Budhy, untuk pembebasan lahan sejauh ini berjalan baik. Hanya saja, beberapa instansi pemilik lahan mempertanyakan penggantian bangunan pagar yang terpaksa dibongkar untuk pembangunan akses pendekat.

“Bea Cukai, Kantor Pos dan BLPT tidak ada masalah tapi mereka mempertanyakan pembangunan kembali pagarnya, siapa yang bertanggungjawab. Mungkin pada waktu konstruksi nanti ada solusinya, misalnya bantuan dari pihak ketiga tapi kalau sekarang kami tidak bisa membayarnya,” beber Budhy.

Setelah membebaskan 16 persil lahan pada bulan Juni 2021, untuk proses pembebasan lahan flyover Simpang Sekip dipastikan tetap berlanjut. Bahkan selanjutnya sebanyak 20 persil lahan akan segera dibebaskan oleh Pemprov Sumsel.

“Pemprov telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp12,6 Milyar untuk pembebasan lahan tahap kedua. Minggu ini sudah bisa kami mulai bisa dibayarkan, tinggal pembukaan rekening saja. Kalau dari harga sudah sepakat,” ujar Budhy.

Sebanyak 88 persil lahan dibebaskan untuk pembangunan Flyover Simpang Sekip Palembang melalui kerjasama anggaran antara Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (71 persil) dan Pemerintah Kota Palembang (17 persil) dengan total anggaran Rp.80 milyar.