PALEMBANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang mencatat kasus stunting pada anak hanya 1,3 persen atau dialami oleh sekitar 1.300 orang saja. Bahkan kasus di Palembang minim dibandingkan angka nasional yang mencapai 30 persen.
“Angka stunting yang cuma 1,3 persen jauh dari data nasional. Data ini sudah berdasarkan total anak-anak di Palembang,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Palembang, dr Mirza Susanty, Sabtu (25/9/2021).
Dinkes Palembang menargetkan kasus stunting berada di angka 12 persen. Namun hingga September, kasus stunting justru rendah dan menunjukkan adanya kesadaran masyarakat peduli imunisasi dan edukasi kesehatan pada anak.
“Data ini real dari aplikasi dimana pengukurannya sudah 80 persen,” kata dia.
Minimnya kasus stunting, merupakan hasil berbagai upaya Dinkes kota melakukan intervensi terhadap stunting di antaranya pemberian makanan bayi dan anak (PMBA) untuk gizi sang anak hingga pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri sampai bayi.
“Selain itu kita juga memberikan edukasi kepada orang tua terkait stunting,” timpalnya.
Mirza melanjutkan, selain menumbuhkan kesadaran para orangtua untuk mengontrol kesehatan anak-anak upaya menekan angka stunting, Dinkes Palembang juga membentuk program rutin seperti program kader stunting.
“Saat ini jumlahnya ada 170 kader yang melalui upaya ini diharapkan tren kasus stunting di Palembang semakin menurun,” tandas dia. (WR)