PALEMBANG – Heryanty anak bungsu dari almarhum Akidi Tio batal diperiksa aparat Polda Sumsel karena sakit. Informasi ini dikatakan Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, Selasa (3/8/2021).
“Pemeriksaan Heryanty rencananya dilanjutkan hari ini, tapi kami dapat informasi bahwa dia kurang sehat sehingga pemeriksaan ditunda,” kata Supriadi.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel, Kombes Pol Hisar Siallagan, menambahkan, pihaknya baru mendapatkan informasi bahwa Heryanty sakit.
“Tadi dia Heryanty sudah diperiksa dokter dari Dinkes Sumsel. Tapi untuk kepastiannya nanti akan kita cek ulang kesehatannya dengan diperiksa oleh dokter Polri,” kata Hisar.
Informasi yang dihimpun Urban Id di lapangan. Tampak mobil ambulans datang ke rumah Heryanty yang berlokasi di Jalan Tugu Mulyo, Palembang. Tiga orang pegawai Dinkes datang masuk ke dalam rumah. Petugas membawa ambulans bersama tabung oksigen.
Salah satu pegawai Dinkes Sumsel, Teja Kusuma, menyebut bahwa dia bersama dua tenaga kesehatan hanya diperintahkan saja, untuk membawa peralatan.
“Saya tidak mengetahui penyakitnya, kami diperintahkan datang saja datang ke sini,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinkes Sumsel, Lesty Nurainy belum dapat memberikan keterangan.
Nama almarhum Akidi Tio mencuat pada 26 Juli. Ketika itu keluarga besarnya menyatakan akan memberikan uang Rp 2 triliun untuk Palembang dan Sumatera Selatan sebagai bantuan menanggulangi COVID-19.
Penyerahan sumbangan Akidi Tio berlangsung di Gedung Promoter Polda Sumsel dan dihadiri Gubernur Sumsel Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri S, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji, hingga perwakilan seluruh pemuka agama.
Simbolisasi atas penyerahan itu terabadikan dalam foto penyerahan styrofoam bertuliskan “Sumbangan untuk Penanggulangan COVID-19 dan Kesehatan di Palembang-Sumsel. Dari Alm Bpk Akidi Tio dan Keluarga Besar Sebesar Rp 2 triliun”.
Styrofoam itu dipegang bersama-sama oleh Kapolda, Heryanti, dan seorang pria berbaju batik cokelat yang belum diketahui identitasnya.
Dokter Hardi Darmawan yang menjadi dokter keluarga Akidi Tio menjadi satu-satunya pemberi informasi dari pihak keluarga. Hardi yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang dan Penasihat IDI Sumsel itu sempat menyebut donasi Rp 2 triliun itu benar adanya.