Harga Karet di Sumsel Turun Lagi

<p>Pekerja menyadap getah karet di perkebunan milik PT. Bakrie Sumatera Plantations, Kisaran, Sumatera Utara (5/12). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/5/12/2014</p>

PALEMBANG – Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kembali merilis harga karet kadar kering (KKK) di pasaran petani. Berdasarkan data Dinas Perkebunan Sumsel, untuk harga indikasi karet KKK, Kamis (2/9/2021) turun sebesar Rp105 per/kg dibandingkan dengan indikasi karet Rabu (1/9/2021). 

Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian menyebut, penurunan harga karet di Sumsel ini tidak terlepas dari kondisi harga karet di pasar global.

“Harga karet alam Karet spesifikasi teknis atau TSR 20 kembali melemah dengan harga pembukaan 162 90 US Cent/Kg,” katanya.

Sedangkan untuk harga settlement sebelumnya pada tanggal 27 Agustus 2021 berada pada 164.30 US Cent/Kg dengan volume tertinggi minggu lalu yaitu 701 metriks ton.

Dari informasi pasar Gapkindo, penurunan ini karena kondisi penutupan bulan, dimana konsumen yang membayar barang pengiriman pada bulan September dengan menggunakan rata-rata yang terjadi di bulan Agustus berusaha menekan harga, sehingga rata-rata bulan Agustus menurun.

Selain itu dibursa shanghai terjadi penurunan pembelian karena industri menggunakan stock yang ada.

“Semoga ini bersifat sementara dan dapat membaik kembali pada awal minggu mendatang,” ungkap Rudi.

Adapun rincian lengkap harga indikasi karet Kamis (2/9/2021) :

Untuk karet jenis Kadar Karet Kering (KKK) 100 persen dibeli dengan harga Rp19.824 per kg.

Kadar Karet Kering 70 persen dibeli dengan harga Rp13.877 per kg.

Kadar Karet Kering 60 persen dibeli dengan harga Rp11.894 per kg

Kadar Karet Kering 50 persen dibeli dengan harga Rp9.912 per kg

Kadar Karet Kering 40 persen dibeli dengan harga Rp7.930 per kg. (RZ)