SUMSEL  

Gubernur Sumsel Ingatkan Ada Varian Baru

Gubernur Sumsel, Herman Deru.
Gubernur Sumsel, Herman Deru.

PALEMBANG – Pemerintah pusat meminta kepada 43 daerah di luar Pulau Jawa dan Bali melakukan pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro, termasuk Sumatra Selatan (Sumsel).

Deru meminta masyarakat patuh terhadap aturan dan protokol kesehatan, mengingat saat ini ditemukan ada virus varian baru dari SARS-CoV-2 mutasi Delta B1617.

“Belakangan ini ada varian baru COVID-19 mulai dari Delta, Alpha, sekarang ada lagi Kappa. Untuk itu kita akan terus lakukan gas pol vaksinasi,” ujarnya, Kamis (8/7/2021).

Gubernur Sumsel, Herman Deru, memastikan jika pengetatan PPKM Mikro di Bumi Sriwijaya khususnya Palembang dan Lubuk Linggau, tetap memperhatikan tiga aspek yang saling berkaitan, yakni ekonomi, sosial, dan kesehatan.

“PPKM tujuannya baik, bukan untuk mengurangi aktivitas ekonomi tapi membatasi gerak yang tidak bermanfaat. Kita tetap mengacu pada tiga aspek yang ada,” ungkap Herman Deru

Sejauh ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel dan Kota Palembang terus berkoordinasi untuk membatasi aktivitas masyarakat. Beberapa pengetatan dilakukan dengan mengurangi jumlah pegawai yang bekerja dari kantor menjadi 25 persen.

Kegiatan belajar mengajar yang seharusnya dibuka mulai 12 Juli nanti, kembali ditunda menjadi daring. Sedangkan tempat pusat perbelanjaan dan kafe hanya diberi waktu buka sampai pukul 17.00 WIB dengan kapasitas pengunjung maksimal 25 persen. Begitu juga tempat ibadah ditutup sementara sampai 20 Juli mendatang.

“Teknisnya nanti dimatangkan oleh Wali Kota mengenai aturan hingga tingkat RT dan RW,” ungkap dia.

Untuk proses vaksinasi, Pemprov Sumsel juga meminta semua lapisan masyarakat mendaftar ke Puskesmas terdekat untuk vaksinasi. Menuru Deru, vaksinasi merupakan salah satu cara agar Sumsel terlepas dari pandemik COVID-19.

“Daftarlah vaksin, siapa pun mulai dari komunitas becak, ojek, pedagang, atau siapa pun yang mungkin belum terinformasi. Kita ingin segera selesai dari pandemik jika sudah terbentuk kekebalan komunal,” tutup dia.

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *