PALEMBANG – Dua putra terbaik Sumsel yang telah mengharumkan nama bangsa lewat prestasinya yakni Dr Khifzon Azwar dan Yudistira Virgus.
Mereka menjadi pembicara dalam acara webinar dengan tema “Mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia dengan Prestasi dan Dedikasi”.
Dalam kesempatan tersebut,alumni SMA Kusuma Bangsa Palembang Khifzon sebagai pembicara pertama memberikan semangat kepada adik-adik tingkatnya lewat zoom untuk tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran daring saat ini.
“Intinya dalam setiap belajar jangan ragu untuk bertanya. Kalau tidak ada mengerti ya bertanya kepada guru sampai paham. Begitu juga saat sekarang belajar secara daring ya juga harus bertanya kalau masih ragu,” ujar Peraih Medali Perak International Environmental Project Olympiad (IEPO) 2010.
Ia menceritakan selama menjadi siswa SMA Kusuma Bangsa banyak sekali kenangan dan ilmu yang didapatkan di sana sehingga dirinya bisa sukses seperti ini.
“Stres dalam belajar ya itu pasti ada tapi itu bukan masalah,” ujarnya.
Ia juga mengaku sebagai siswa yang cukup aktif untuk mengikuti berbagai kegiatan ekstrakulikuler di sekolah yakni ikut dalam kegiatan biologi, paduan suara, dan tenis.
“Bagi saya mengikuti kegiatan diluar pendidikan ini sangat penting bukan hanya pendidikan di dalam kelas yang kita butuhkan tapi juga berhubungan dengan kemampuan sosial, motivasi, akademik,” jelas dia.
Kata dia, ada empat hal yang penting yang membuat dirinya sukses yakni dari sekolah, keluarga, komunitas dan diri sendiri.
“Selama sekolah semua siswa memiliki kesempatan untuk berkarya. Makanya terus berkarya dan jangan takut,” ungkap dia.
Motivasi yang sama juga diberikan oleh alumni SMA Xaverius 1 TP 2000-2003 Yudistira Virgus, Ph.D, peraih 2 Medali Emas & 1 Medali Perunggu Olimpiade Fisika International (IPhO) 2003 & 2004 ini bahkan nyaris tak naik kelas saat bersekolah dulu.
” Saya dari siswa hampir tidak naik kelas namun saya bisa ke juara olimpiade. Kuncinya fokus dan disiplin, manfaatkan kesempatan dan kerja keras,” ucapnya.
Lelaki yang saat ini bekerja di Google Amerika Serikat ini merupakan salah satu siswa TOP 30 siswa terbaik dari setiap provinsi. Dan masuk menjadi 10 terbaik dan melaju ke Olimpiade tingkat internasional.
“Saat terpilih mewakili Indonesia dan saat meraih medali emas ini melewati proses yang sangat panjang. Saya harua mengikuti pelatihan cukup lama dan belajar dari jam 8 pagi sampai 12 malam setiap hari, setiap hari hanya berteman dengan 10 orang ini seperti keluarga sendiri,” tegas dia.
Kata dia, kunci belajar sukses yakni harus menyukai pembelajaran itu sendiri.
“Fisika itu sulit banyak dipikiran orang tapi sebenarnya kuncinya harus menyukai,” ujar pria yang saat ini ada di California.
Dan Mengenai prestasi gemilang yang diraih oleh dua putra terbaik Sumsel ini Kepal Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Riza Pahlevi mengatakan sudah lama Sumsel tidak meraih emas di Olimpiade.
“Kita sudah lama sekali tak ikut dalam Olimpiade serta dapat emas dan kita harap dengan langkah mendorong guru untuk berlatih dan juga beasiswa dari Kumbang dapat menghasilkan calon-calon atau bibit anak-anak yang berprestasi,” tegas dia
Sementara itu, Alexander Kurniawan, Ketua Yayasan Kusuma Bangsa Palembang mengatakan melalui webbinar ini kami sangat memotivasi dan mengajak anak-anak agar dapat berprestasi seperti kakak-kakaknya ini.
“Karena sejak Yudistira meraih juara emas Olimpiade Fisika International hampir 17 tahun anak-anak kita di Palembang belum pernah meraih prestasi yang sama,” tegas dia.
Untuk itu, Sekolah Kusuma Bangsa telah menandatangani kerjasama dengan Yayasan Simetri untuk melatih dan membimbing anak-anak SD, SMP, SMA Kusuma Bangsa untuk bidang Fisika dan Matematika.
“Harapan kami anak-anak kita dapat mengharumkan nama Palembang dan Sumsel di tahun mendatang,” tegas dia.
Dan Yayasan Kusuma Bangsa juga berkomitmen untuk memberikan beasiswa sebesar Rp 3 miliar setiap tahunnya untuk anak-anak di Provinsi Sumsel untuk dilatih dan dibina Hendra Kwee yang merupakan Pelatih dan Pembina
Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) yang juga merupakan putra asli wong Palembang.
“Kita targetkan dengan beasiswa ini satu sampai tiga tahun nanti akan ada bibit-bibit calon siswa berprestasi untuk bisa kembali masuk dalam olimpiade dan meraih emas,” jelasnya.
Menurutnya, hampir 16 tahun Sumsel tidak pernah lagi masuk dalam Olimpiade ini dan kebanyakan dari Jakarta.
“Kalau saya lihat ini semua kurangnya dari SDM kita. Karena itu lewat beasiswa dan kerjasama dengan Hendra Kwee ini kita yakin mampu dan bisa untuk berprestasi kembali seperti Khidfzon dan Yudistira. Bahkan bukan hanya Olimpiade Fisika saja tapi juga Matematika dan lainnya,” tegas dia.