JAKARTA – Pemerintah baru menggunakan dana program pemulihan ekonomi (PEN) sebesar Rp377,5 triliun hingga pertengahan September 2021. Angkanya setara dengan 50,7 persen dari pagu yang mencapai Rp744 triliun.
“Realisasi PEN 50,7 persen dari pagu Rp744 triliun, yakni Rp377,5 triliun,” ungkap Menteri Koordinator Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Senin (13/9).
Ia merinci realisasi klaster kesehatan sebesar Rp92 triliun. Angkanya naik dari posisi kuartal II 2021 yang sebesar Rp47,71 triliun.
Lalu, realisasi klaster perlindungan sosial sebesar Rp108 triliun. Jumlahnya juga naik dari posisi kuartal II 2021 yang sebesar Rp66 triliun.
Kemudian, dana untuk program prioritas terealisasi sebesar Rp58 triliun. Jumlah tersebut naik dari posisi akhir Juni 2021 yang sebesar Rp41 triliun.
Selanjutnya, realisasi dukungan untuk UMKM dan koperasi sebesar Rp59,3 triliun. Angkanya naik dari kuartal II 22021 yang sebesar Rp51 triliun.
Begitu juga dengan insentif usaha yang posisinya naik dari Rp45 triliun pada kuartal II 2021 menjadi Rp57 triliun pada pertengahan September 2021.
Sebagai informasi, pemerintah sempat merevisi alokasi dana PEN. Semula, dana yang dianggarkan untuk PEN tahun ini hanya Rp669,43 triliun, tetapi angkanya naik jadi Rp744 triliun pada Juli 2021 lalu.
