Berpapasan Bisa Kena Varian Kappa

PALEMBANG – Ahli Epidemiologi Universitas Sriwijaya, Dr Iche Andriyany Liberty menerangkan, cara penularan virus Covid-19 varian Kappa varian B1.617.1 yang juga ditemukan di India lebih mudah menyebar dan menyebabkan infeksi saat masuk ke tubuh.

Karena untuk gejalanya sendiri bisa menyerupai penyakit campak dan mampu masuk ke tubuh walau hanya dengan berpapasan dengan seseorang yang mengidapnya.

“Cirinya mata merah dan berair, dan berdasarkan studi kecepatan dan penularannya juga lebih cepat dari varian Delta. Tapi gejalanya sama saja, ” ujarnya, Selasa (6/7/2021).

Dirinya meminta agar masyarakat lebih semakin waspada. Keberadaan virus Delta saja sudah membuat Indonesia kelimpungan dengan meningkatnya angka kasus Covid-19, apalagi virus Kappa yang ditenggarai memiliki penularan lebih cepat.

Menurutnya, ancaman Virus Corona di Indonesia ini nyata dan mudah menyebar. Oleh karena mobilitas masyarakat di Sumsel sebaiknya dikurangi untuk menekan terjadi penyebaran virus corona.

“Mobilitas masyarakat kita semakin kesini makin meningkat, lalai prokes dan vaksinasi tersendat-sendat nah ini yang bahaya. Ayo sama-sama kita taati prokes dan ikuti anjuran pemerintah,” ujar Iche.

Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof. Yuwono, mengatakan, Varian Kappa tidak lebih menular dari varian Delta. Sebab paling jauh penularannya pada wilayah terbatas. Artinya arian Kappa termasuk variant of interest yang memiliki pengertian terbukti memiliki dampak hanya di level laboratorium.

“Justru Virus Corona varian Delta yang termasuk variant of concern yang mempunyai bukti meningkatkan penularan di berbagai negara. Saya malah lebih khawatir sewaktu varian Delta muncul di Sumsel. Varian itu lebih bahaya karena lebih cepat menular,” katanya.

Untuk meminimalisasi penularan Covid-19 yang muncul dengan berbagai varian, dirinya meminta masyarakat selalu waspada dan menerapkan 5M yakni Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan dan Mengurangi mobilitas.

Namun, kata Yuwono, upaya yang mesti di masifkan untuk menekan penularan Covid-19 yakni dengan membatasi keluar masuknya warga negara asing ke wilayah Indonesia, khususnya Sumsel.

“Penularan dari warga lokal tidak ada. Sekarang ini yabg harus betul-betul diperhatikan itu warga negara asing karena penularan varian baru ini dari warga asing,” katanya.