PALEMBANG – Adanya kejanggalan dan indikasi pembunuhan atas tewasnya Muhammad Madon (14), yang ditemukan di bawah Jerambah Karang Jalan Merdeka, Kelurahan 22 Ilir, pada Senin (11/10/2021) pukul 07.00 WIB, membuat Anggota Ranmor Satreskrim Polrestabes Palembang dan Tim Identifikasi, melakukan pembongkaran makam korban di TPU Puncak Sekuning Palembang, Senin (25/10/2021).
“Pembongkaran makam ini kita lakukan untuk memastikan proses penyelidikan, dimana menjawab penyebab korban meninggal. Karena dari pihak keluarga korban, meminta kepada kami untuk dapat melakukan otopsi,” jelas Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi, kepada sejumlah wartawan.
Kompol Tri Wahyudi menjelaskan, dari hasil keterangan para saksi, ditemukan adanya indikasi kejanggalan sebelum korban meninggal dunia, ditambah lagi karena pihak keluarga menyebutkan, korban sempat berkelahi sebelum ditemukan meninggal dunia.
“Hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, ditemukan indikasi sebelum meninggal dunia, korban sempat berkelahi dulu. Sehingga kami memohon izin kepada pihak keluarga, untuk melakukan otopsi terhadap korban, dengan cara membongkar makamnya. Kami tidak diam begitu saja, akan tetapi terus melakukan penyelidikan terkait kecurigaan penyebab meninggalnya korban. Dan Alhamdulillah pihak keluarga mengizinkan,” jelasnya.
Sampai saat ini, lanjut Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, pihaknya masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan tim Forensik Dokkes Polda Sumsel, RS Bhayangkara.
“Kita menunggu hasilnya, karena saat ini masih berlangsung pemeriksaan dilakukan oleh Forensik Dokkes Polda Sumsel. Dugaan sementara hasil pemeriksaan kami, bahwa korban indikasi korban pembunuhan,” ungkapnya.
Kakak sepupu korban, Sadiah (43) menjelaskan, terdapat kejanggalan pada penemuan posisi uang dan mayat, karena dalam posisi berjauhan.
“Uang yang dibawa madon ditemukan basah, tapi ada di atas sebuah pelampung di Jembatan. Sedangkan posisi Madon jauh dari uang tersebut,” bebernya.
Senada diungkapkan keluarga korban lainnya, Iip (35).
“Saat saya angkat jenazah pertama kalinya, tangan korban terpelintir kebelakang. Ini cukup mengejutkan bagi kami, semoga aparat kepolisian dapat mengungkap peristiwa ini,” tuturnya.(**)