PALEMBANG – Meski proses pembelajaran di sekolah hanya terlaksana secara online, karena hantaman pandemi Covid-19. Nyatanya pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Sumsel tetap berjalan.
Kepala Kanwil DJPb Sumsel Lidya K Christyana mengatakan, hal ini disebabkan pembangunan fisik dan non fisik sekolah tetap berjalan meski siswa tidak menggunakan fasilitas sekolah.
“Dana BOS ini selain untuk kegiatan belajar mengajar juga digunakan untuk pembangunan fisik. Ada 12 unsur di sekolah yang diperuntukkan bagi dana BOS, ” kata Lidya, disela-sela pemaparan realisasi APBN Sumsel, Senin (28/6/2021).
Dia menjelaskan, dana BOS telah terealisasi hingga 31 Mei 2021 sebesar Rp1,12 triliun atau 65 persen dari pagu Rp1,7 triliun. Dan telah diterima oleh 1.563.508 siswa.
“Dari awal 2021 sampai bulan Mei sekolah-sekolah di Sumsel yang telah menerima pencairan dana BOS diantaranya, SD 4.632 sekolah, SMP 1.332 sekolah, SLB 33 sekolah, SMA 576 sekolah, dan SMK 290 sekolah. Data ini berdasarkan sekolah yang mengajukan dan direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan setempat, ” tutur dia.
Lidya menerangkan, penyaluran dana BOS selama siswa hanya belajar daring, digunakan sekolah untuk menopang kegiatan belajar mengajar. Sejatinya, ada 12 unsur yang berkaitan dengan keperluan pendidikan.
“Setiap sekolah itu kebutuhannya berbeda-beda, dana BOS bisa digunakan untuk penyediaan alat pembelajaran, kegiatan kompetensi keahlian, perpustakaan, penerimaan siswa baru, pengembangan profesi, kebutuhan siswa, dan lain sebagainya, ” jelas dia.