HALOPOS.ID|JEMBER – Pemerintah Kabupaten Jember menyampaikan keprihatinan mendalam atas dugaan kasus kekerasan seksual yang menimpa seorang kader organisasi kemahasiswaan di Kecamatan Balung. Bupati Jember, Gus Fawait, menegaskan dukungan penuh kepada aparat penegak hukum untuk menegakkan keadilan serta memastikan korban mendapatkan perlindungan dan pendampingan yang layak.
“Saya mendukung penuh aparat penegak hukum untuk menegakkan keadilan seadil-adilnya bagi korban. Tidak boleh ada toleransi terhadap kekerasan seksual. Pemerintah Kabupaten Jember akan memastikan korban mendapatkan perlindungan dan pendampingan yang layak,” tegas Gus Fawait, Selasa (21/10/2025).
Sebagai tindak lanjut atas laporan masyarakat yang diterima melalui kanal Wadul Gus’e dengan ID IG.Q.201025178018, serta hasil koordinasi lintas sektor, Pemkab Jember mengambil sejumlah langkah konkret untuk memastikan hak-hak korban terpenuhi, antara lain:
RSD Balung diminta mengembalikan biaya visum sebesar Rp500 ribu kepada korban dan memberikan layanan homecare langsung ke rumah korban.
RSD Balung juga diperintahkan berkoordinasi dengan DP3AKB Jember guna memastikan pendampingan medis dan psikologis dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan.
Inspektorat Jember mendapat mandat langsung dari bupati untuk menelusuri dugaan pengabaian laporan, termasuk memastikan tidak ada penyelesaian kasus di luar prosedur hukum.
DP3AKB melalui UPT PPA telah melakukan verifikasi dan pendampingan terhadap korban, mulai dari asesmen awal, visum psikiatri di RSD dr. Soebandi, hingga koordinasi dengan Polsek Balung dalam proses hukum yang sedang berjalan.
Bupati Jember Gus Fawait menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam memberantas segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Jember.
“Saya instruksikan kepada seluruh perangkat daerah dan pemerintah desa agar sigap, empatik, dan berpihak kepada korban. Tidak ada ruang bagi siapapun, apalagi pejabat publik, yang mencoba menutupi atau menormalisasi kekerasan seksual,” tegasnya.
Pemkab Jember juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif melaporkan setiap indikasi kekerasan dan memastikan korban mendapatkan akses keadilan dan perlindungan secara manusiawi.
















