HALOPOS.ID|PALEMBANG – Meskipun tanggal pelaksanaan belum ditentukan, program ini dirancang untuk membantu pelajar yang menghadapi masalah sulit di sekolah umum.
“Kami bersama Wakil Gubernur (Cik Ujang) memiliki program pembinaan bagi anak-anak yang kesulitan beradaptasi di lingkungan sekolah umum. Retret ini akan dilaksanakan di bumi perkemahan dengan standar optimal, seperti metode TNI dan Polri, yang dipandu oleh pendidik dari berbagai unsur,” jelas Herman Deru.
Herman Deru menekankan retret ini berbeda dari program serupa lainnya. Selain fokus pada fisik, program ini mengintegrasikan aspek psikologi, keagamaan, serta kedisiplinan.
“Pendekatan kami tidak hanya melibatkan pembinaan fisik. Ada juga pelatihan psikologi dan spiritual yang dirancang sesuai usia peserta, dengan aturan yang ketat namun mendukung perkembangan mereka,” tambahnya.
Sebelumnya Sekda Sumsel, Edward Candra mengatakan kegiatan retret ini dijadwalkan berlangsung selama 14 hari pada masa libur sekolah, agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Lokasi pelatihan akan dipusatkan di Bumi Perkemahan Gandus dan pusat pelatihan (training center) milik Pemprov yang memiliki fasilitas memadai.
“Pemilihan lokasi mempertimbangkan kebutuhan pelatihan fisik dan mental, serta keberadaan ruang kelas dan akomodasi yang memadai untuk peserta,” jelasnya.
Peserta retret wajib memenuhi beberapa syarat, antara lain mendapat persetujuan tertulis dari orang tua atau wali, sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan, serta bersedia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan secara penuh. (AP)