HALOPOS.ID|PALEMBANG – Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Selatan menyampaikan bahwa Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Sumsel yang digelar pada 6-7 Desember 2024 telah selesai dengan melahirkan keputusan.
Sekretaris Umum KONI Sumsel H. Tubagus Sulaiman, MH mengucapkan terima kasih kepada Pengprov Cabor, KONI Kabupaten/Kota dan KONI Pusat yang telah hadir dan aktif dalam mengikuti dan menyampaikan berbagai masukan positif untuk pembinaan prestasi atlet Sumatera Selatan ke depannya.
“Terkait dengan adanya pimpinan sidang meninggalkan acara, itu karena memang sidang sudah selesai. Bahkan, ketika sidang selesai pun, kami membuka ruang kembali terkait pandangan umum yang diminta. Dan kami buka dengan tiga perwakilan peserta,” ujarnya, Minggu (8/12/2024)
Tubagus menambahkan, bahwa jika beberapa peserta yang meminta adanya pleno evaluasi atau laporan pertanggung jawaban memang di Rakerprov tidak ada. Hal ini menurutnya juga telah merujuk pada AD/ART KONI Sumsel.
Begitu juga keinginan peserta Rakerprov KONI Sumsel yang ingin Ketua Umum KONI Sumsel Yulian Gunhar hadir pada saat Rakerprov menurutnya hal ini ada kendala teknis. Pasalnya, jadwal Rakerprov KONI Sumsel itu awalnya akan digelar pada 3-4 Desember 2024 namun karena ada kendala akhirnya kegiatan tersebut diundur menjadi 6-7 Desember 2024. Sehingga Ketua Umum KONI Sumsel tidak bisa hadir karena bertabrakan dengan jadwal kegiatannya.
“Tentu keinginan Pengprov Cabor yang ingin bertemu dengan Bapak Ketua Umum KONI Sumsel akan kami sampaikan,” tambahnya.
Dikatakan Tubagus, pihaknya mengajak kepada Pengprov Cabor untuk sama-sama bersatu kembali dan fokus pada pembinaan prestasi. Saat ini atlet Sumsel butuh sekali pengkaderan, karena tidak mungkin para peraih medali di PON-PON sebelumnya bisa terus tampil karena harus berhadapan dengan batasan regulasi usia.
“Begitu juga dengan KONI Kabupaten/Kota di Sumsel, kami berharap setiap KONI Kabupaten/Kota memiliki cabang olahraga unggulan. Hal ini penting agar pembinaan lebih efektif dan efisien. Misalnya, OKU dengan Cabor dayung, Muba dengan Cabor Atletik, Lubuklinggau dengan Cabor sepeda dan lain-lain,” ajaknya. (*)
