HALOPOS.ID|PALEMBANG – Palembang tak hanya terkenal akan kulinernya seperti pempek, tetapi juga terkenal dengan beragam kebudayaannya. Mulai dari kebudayaan di zaman pra-Sriwijaya hingga zaman Kerajaan Sriwijaya.
Catatan sejarah kebudayaan ini dapat dijumpai di museum-museum yang ada di Kota Palembang. Selain itu, ada juga peninggalan-peninggalan bekas peperangan. Berikut rekomendasi 3 museum di Palembang.
Museum Sultan Mahmud Badaruddin
1. Sejarah
Museum Sultan Mahmud Badaruddin II dibangun sekitar tahun 1821-1824. Museum ini menampilkan sejarah kota Palembang mulai dari masa Sriwijaya sampai dengan Kesultanan Palembang.
Awalnya museum ini merupakan keraton milik Kesultanan Palembang bernama Keraton Kuto Kecik atau Keraton Kuto Lamo. Dahulu bangunan ini sebagian besar berbahan kayu dan kemudian berubah menjadi kediaman Residen Belanda J.L van Sevenhoven.
Sesuai dengan namanya, museum ini lebih banyak menampilkan benda-benda peninggalan Kesultanan Palembang. Terdapat beberapa jenis koleksi peninggalan seperti arkeologi, etnografi, biologi, seni, koleksi mata uang dan berbagai macam prasasti.
2. Lokasi
Museum Sultan Mahmud Badaruddin ini berlokasi di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin, 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Jika detikers berangkat menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi dari pusat kota Palembang, detikers akan menempuh sekitar 15 menit dengan jarak 5 km.
3. Daya Tarik
Museum ini memiliki total koleksi sebanyak 798 buah. Di museum ini detikers bisa melihat berbagai koleksi peninggalan kesultanan Palembang, seperti seperti arkeologi, etnografi, biologi, seni, koleksi mata uang, dan berbagai macam prasasti.
4. Tiket Masuk
Museum ini dibuka setiap hari mulai dari pukul 08.00-15.00 WIB. Untuk harga tiket Museum Sultan Mahmud Badaruddin ini terbilang cukup murah, yakni Rp 2000 untuk pelajar, Rp 3000 untuk mahasiswa dan Rp 5.000 untuk masyarakat umum, berlaku setiap hari Senin-Minggu. Sedangkan untuk tanggal merah, museum ini dibuka secara gratis.
5. Fasilitas
Di museum ini juga terdapat berbagai fasilitas yang cukup lengkap, seperti toilet, musala, area parkir, serta toko yang menjual berbagai jenis oleh-oleh
Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera)
1. Sejarah
Dikutip dari Ensiklopedia Seni, Budaya, dan Pariwisata Kota Palembang, Museum Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) diresmikan pada tanggal 23 Februari 1980. Museum ini dibangun di Jalan Merdeka mengingat bahwa pada masa awal kemerdekaan tempat ini merupakan pusat terjadinya berbagai peristiwa, seperti pertempuran lima hari lima malam melawan kolonial Belanda.
Pembangunan Monpera merupakan keinginan para sesepuh pejuang kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Sumatera Selatan yang tergabung dalam wadah Leguin Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sumatera Selatan.
Monpera memiliki bentuk yang menyerupai bunga melati bermahkota lima. Melati menyimbolkan kesucian hati para pejuang, sedangkan lima sisi menggambarkan lima wilayah keresidenan yang tergabung dalam Sub Komandemen Sumatera Selatan.
2. Lokasi
Museum ini berlokasi di Jl. Merdeka, No.1, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang.
3. Daya Tarik
Daya tarik museum ini adalah bentuk bangunannya yang unik dan memiliki makna filosofis. Museum ini memiliki berbagai koleksi dan sarana edukasi seperti senjata, uang kuno, foto-foto perjuangan zaman dahulu, patung dan baju dinas pahlawan.
Di sini juga terdapat berbagai ruangan seperti ruang pamer tetap, auditorium, perpustakaan, laboratorium/konservasi, ruang bengkel, ruang administrasi, serta ruang audio visual. Selain itu, detikers juga bisa naik ke bagian atap bangunan ini untuk menikmati keindahan kota Palembang dari ketinggian.
4. Tiket Masuk
Museum ini dibuka mulai dari pukul 09.00-15.45 WIB di hari Senin-Jumat dan pukul 09.00-14.45 di hari Sabtu-Minggu. Untuk bisa berkunjung ke Monpera, detikers cukup membayar Rp 2.000 untuk pelajar dan mahasiswa dan Rp 5.000 untuk umum.
5. Fasilitas
– Taman Bermain
– Air mancur menari
– Taman bermain anak-anak
– Ruang baca digital
– Toilet
Museum Balaputra Dewa
1. Sejarah
Dilansir dari laman Asosiasi Museum Indonesia, Museum Bala Putra Dewa dibangun pada tahun 1978 dan diresmikan pada tanggal 5 November 1984. Museum ini memiliki luas 23.565 meter per segi dan memiliki total koleksi sebanyak 3.882 koleksi yang dibagi dalam 10 jenis.
2. Lokasi
Museum Balaputra Dewa berlokasi di Jalan Srijaya I, No. 28, Kelurahan Srijaya, Kecamatan Alang-alang Lebar, Kota Palembang.
Perkiraan waktu yang ditempuh apabila menggunakan kendaraan pribadi dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II adalah sekitar 27-33 menit.
3. Daya Tarik
Museum Balaputra Dewa memiliki daya tarik seperti adanya rumah limas dan tiga ruang pameran utama. Rumah limas telah dibuat sejak tahun 1830 dan diabadikan dalam uang pecahan Rp 10.000 emisi 2005.
Tiga ruang pameran utama yang ada di museum ini memiliki koleksi peninggalan sejarah yang berbeda-beda. Ruang pameran pertama berisikan koleksi peninggalan zaman pra-sejarah seperti keindahan alam dan temuan barang dari Sungai Musi.
Ruang pameran kedua berisi peninggalan dari zaman pra Sriwijaya, Kerajaan Sriwijaya, dan masa revolusi. Ruangan ketiga berisi kerajinan-kerajinan tradisional Sumatera Selatan.
4. Tiket Masuk
Museum ini dibuka setiap hari kecuali hari Senin. Museum dibuka mulai pukul 08.30 WIB hingga 15.00 WIB. Harga tiket masuk ke museum ini cukup ramah di kantong. Detikers hanya perlu membayar Rp 2.000 untuk orang dewasa dan Rp 1.000 untuk anak-anak.
5. Fasilitas
Museum ini menyediakan berbagai fasilitas yang cukup lengkap sehingga detikers tidak perlu khawatir jika berkunjung ke sini. Fasilitas tersebut antara lain parkiran, pemandu wisata, toilet, dan musala.
Nah, itulah 3 rekomendasi museum yang bisa detikers kunjungi. Semoga bermanfaat dan jangan lupa berkunjung ya!. (NT)