HALOPOS.ID|PALEMBANG – Epidemiologi Sumatra Selatan (Sumsel) sekaligus tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) COVID-19 di Palembang, Iche Andriyani Liberty, mengimbau agar perayaan Imlek 2573 tahun 2022 dilaksanakan virtual.
“Untuk Imlek tetap harus ada batasan, kalau bisa secara virtual untuk bertemu banyak orang,” ujarnya, Minggu (30/1/2022).
Pembatasan tetap harus dilakukan karena penambahan kasus aktif masih terjadi, meski angka harian melandai, dan kasus meninggal dunia sementara nihil dengan total kasus aktif saat ini ada 48 orang.
“Intinya tetap harus waspada, kita belum sepenuhnya aman seperti merayakan Imlek sebelum adanya pandemik COVID-19, karena rate kasus aktif masih ada penambahan walau sedikit,” kata dia.
Iche menyebut, pemerintah setempat pasti sudah menyiapkan antisipasi dan melakukan monitoring jelang Imlek pada 1 Februari nanti.
“Pemerintah pasti memiliki aturan seperti pemberlakuan sanksi. Tapi butuh komitmen, jangan sampai aparat tidak memonitor 24 jam. Prokes perlu dikencangkan, karena paramater positive rate di Sumsel belum di bawah 5 persen,” tambah Iche.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat jangan terlalu khawatir soal varian Omicorn. Menurutnya, kunci utama mencegah penyebaran adalah kewaspadaan dan tak meremehkan potensi penularan COVID-19.
Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang, Ratu Dewa melanjutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian serta Gugus Tugas COVID-19 untuk menertibkan situasi, serta menjaga suasana tetap kondusif.
“Koordinasi kita lakukan supaya tetap berlangsung tertib dan khidmat,” kata dia.
Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang juga melakukan pembatasan kerumunan saat Imlek, sama seperti tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan agar dapat meminimalisir lonjakan kasus COVID-19.
“Sama seperti sebelumnya, pembatasan ini untuk mengantisipasi adanya kenaikan kasus COVID-19 lagi,” tandas dia. (AT)
Editor : Herwan.