Pentingnya Pemahaman Ideologi ke Masyarakat 

Diskusi millenial Sriwijaya Millenial Movement (SMM) di OKI Bendo Cafee Palembang, Selasa (28/12/2021). 
Diskusi millenial Sriwijaya Millenial Movement (SMM) di OKI Bendo Cafee Palembang, Selasa (28/12/2021). 

HALOPOS.ID|PALEMBANG – Radikalisme dan isu ideologi masih mewarnai dunia politik kedepan. Oleh sebab itu, perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai radikalisme, karena radikalisme akan menghancurkan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pemerhati Sejarah Kebangsaan Ramlan Holdan mengatakan, pemahaman terhadap radikalisme sangat penting bagi masyarakat.

“Jangan sampai terjadi kelompok radikal semakin besar, karena akan meruntuhkan nilai-nilai kebangsaan kita termasuk nilai-nilai demokrasi kita hancur oleh radikalisme ini,” katanya saat usai diskusi millenial Sriwijaya Millenial Movement (SMM) di OKI Bendo Cafee Palembang, Selasa (28/12/2021).

Dengan tema Milenial ‘Melek’ Radikalisme, Ketua DPW PKB Sumsel ini menjelaskan, konsep deradikalisasi ini sudah berjalan dari BNPT tapi tidak cukup oleh BNPT, karena kelompok radikal ini menurutnya lebih canggih lagi untuk melakukan radikalisasi ini, karena tujuan mereka belum tercapai.

“Dan tujuan itu intinya adalah politik, mereka harus kuasai dulu pemimpin negara itu dan misi mereka bisa berjalan secara bertahap,” ungkapnya.

Untuk mencegah itu, setiap partai politik berasaskan Pancasila dan personalnya kalau d PKB harus memahami wawasan kebangsaan.

Ditempat yang sama, Dosen Ilmu Politik Internasional Fisip Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Zulfikri Suleman, menyampaikan bahwa menilai perlu terus dilakukan penekanan dan mengantisipasi peningkatan potensi radikalisme di Indonesia.

Sementara itu, Kabid Pemuda dan Pendidikan FKPT Sumsel Isabella menambahkan, untuk berupaya melakukan berbagai program yang dapat mencegah masyarakat berpikir melakukan sesuatu yang bersifat teror atau ancaman yang menimbulkan rasa takut serta gangguan kamtibmas.

“Sedangkan untuk melakukan program tersebut, selain menjalankan kegiatan yang telah disusun tim BNPT dan FKPT, pihaknya melakukan koordinasi atau bersinergi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, dan lembaga atau institusi lainnya,” jelasnya.

Lanjutnya, penangkalan radikalisme dan terorisme membutuhkan dukungan dari semua pihak, untuk itu perlu dilakukan koordinasi peningkatan sinergi.

Harapnya, dapat dilakukan pendekatan kepada masyarakat secara bersama-sama, “agar mereka tidak terpengaruh dan mengembangkan paham tersebut,” tutupnya.

Turut hadir, Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R M Fauwaz Diradja SH Mkn, Budayawan Sumsel Vebri Al Lintani, seniman Sumsel Beby Johan Saimima, R.M.Rasyid Tohir,S.H, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir.

Dengan narasumber Dosen Ilmu Politik Internasional Fisip Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Zulfikri Suleman, Pemerhati Sejarah Kebangsaan Ramlan Holdan, Kabid Pemuda dan Pendidikan FKPT Sumsel Isabella dan di pandu moderator Reza Fahlevi. (NT)

Editor : Hendra.