PALEMBANG – Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang mulai menyiapkan aturan pelaksanaan sekolah tatap muka pada 12 Juli mendatang. Berdasarkan instruksi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), wacana masuk sekolah harus segera terlaksana.
“Kalau instruksi Pak Menteri, kita memang harus tatap muka. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita akan tatap muka,” ujar Kepala Disdik Palembang, Ahmad Zulinto, Jumat (25/6/2021).
Ia mengatakan, Disdik masih berkoordinasi dengan Wali Kota (Wako) Harnojoyo, Sekretaris Daerah (Sekda) Ratu Dewa, dan Satuan Gugus Tugas COVID-19 di Palembang untuk memastikan jadwal masuk sekolah.
“Kami masih bicara sama Sekda, karena Palembang sekarang posisinya tren COVID-19 naik. Tentu kami akan rapat lagi, tapi persiapan tatap muka sudah kita laksanakan,” kata dia.
Sekolah tatap muka terbatas telah disosialisasikan dengan kepala sekolah, seperti aturan siswa yang boleh masuk dalam satu shift, hingga jumlah sekolah yang telah mendapatkan rekomendasi membuka kegiatan belajar.
“Kita bagi tiga shift dengan waktu 2 jam. Namun apakah 12 Juli itu bisa kita mulai, kami akan rapat dulu dan lapor dengan Pak Wako. Apakah kita coba terbatas, karena tidak semua sekolah bisa masuk. SMP baru saya rekomendasikan ada 24 sekolah,” jelasnya.
Sedangkan jumlah SD yang telah disetujui berjumlah tiga sekolah dalam satu kecamatan. Disdik Palembang berjanji selalu memantau dan mengevaluasi pelaksanaan belajar tatap muka.
Menurut Zulinto, sekolah tatap muka harus segera terlaksana karena sejumlah orang tua mulai mendesak. Kendati sebagian wali murid meminta sekolah dibuka, namun pihaknya tetap meminta persetujuan dari setiap orang tua.
“Kalau orang tua tidak bersedia, maka tidak masalah dia PJJ. Kita tidak paksakan, karena ada pernyataan. Makanya kita prioritaskan permintaan. Persiapan sekolah untuk Juli, minggu pertama akan evaluasi dan cek ke sana, karena ada sekolah yang kita tunjuk,” timpal dia.
Berdasarkan informasi sementara yang diterima IDN Times, beberapa SMP negeri yang telah mendapat persetujuan sekolah tatap muka yakni SMP N 1, SMP N 17, SMP N 9, SMP N 10, dan SMP N 25 Palembang.
“Ada beberapa sekolah di pinggiran kota juga akan dibuka. Jadi Juli kalau jadi masuk, kemudian Agustus kita evaluasi. Kalau memang membaik kita akan tambah, kalau tidak baik dan ada masalah, terpaksa kita PJJ dan online lagi,” tandas dia.