HALOPOS.ID|PALEMBANG – Berdasarkan release data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), ekonomi di Provinsi Sumsel pada Triwulan I tahun 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,06 persen (YoY). Sementara itu, jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Provinsi Sumatera Selatan juga mengalami pertumbuhan sebesar 0,02 persen (Q to Q).
Hal itu berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2024 mencapai Rp 156,83 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 91 triliun.
”Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan triwulan I-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,06 (y-on-y). Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan triwulan I-2024 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 0,02 persen (q-to-q),” ucap Kepala BPS Provinsi Sumsel Moh. Wahyu Yulianto dalam rilis Berita Resmi Statistik (BRS), Senin (6/5/2024).
Sementara itu, dari sisi produksi seperti lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,43 persen. Wahyu mengatakan berdasarkan sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 11,50 persen.
“Dari sisi produksi, seperti lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,17 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi LNPRT, yaitu sebesar 20,41 persen,” kata Wahyu.
Di lain pihak, berdasarkan hasil survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) di Provinsi Sumatera Selatan pada Februari 2024 sebanyak 4,56 juta orang atau naik 62,6 ribu orang dibanding periode yang sama pada Februari 2023. Hal itu juga dibarengi dengan turunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sumsel pada Februari 2024 sebesar 3,97 persen atau turun sebesar 0,56 persen poin dibanding bulan Februari 2023.
“Persentase tingkat pengangguran terbuka kita ini pada Februari 2024 ini tercatat sebesar 3,97% atau turun dibandingkan dengan kondisi Februari 2023 yang tercatat sebesar 4,53%. Jadi kita dari Februari 2023 hingga Februari 2024 mampu turun sebesar 0,56%,” ucap Wahyu.
“Penduduk yang bekerja sebanyak 4,38 juta orang, naik sebanyak 85,2 ribu orang dari Februari 2023. Lapangan usaha yang mengalami peningkatan terbesar adalah pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 76 ribu orang,” sambungnya.
Sedangkan 1,60 juta orang atau 36,59 persen lagi lanjut dia, bekerja pada kegiatan formal. Angka tersebut nilainya stabil meskipun mengalami sedikit penurunan sebesar 0,02 persen poin dibanding Februari 2023.
“Persentase setengah pengangguran naik sebesar 2,43 persen poin, sementara pekerja paruh waktu turun sebesar 3,16 persen poin dibanding Februari 2023,” kata Wahyu. (MRS)