News  

Kejar Cita-cita, Gerindra Buka Kerja Sama dengan PDIP

Partai Gerindra membuka peluang kerja sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada pemilu 2024
Partai Gerindra membuka peluang kerja sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada pemilu 2024

HALOPOS.ID|JAKARTA – Partai Gerindra membuka peluang kerja sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada pemilu 2024. Kerja sama dengan PDIP itu bertujuan untuk mengejar cita-cita menjadikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi Presiden RI.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan salah satu cita-cita partai yang belum terwujud sampai saat ini adalah menjadikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai presiden. Oleh karena itu, Muzani menyampaikan harapannya dapat bekerjasama dengan PDIP untuk maksud tersebut.

“Kita sama-sama bercita-cita membangun Indonesia dan kita sama-sama membela kepentingan rakyat. Kenapa kita tidak bekerjasama untuk mencapai tujuan itu. Untuk apa kita pengkerengan (bertengkar) yang membuat kegaduhan, padahal kita bisa bekerjasama,” kata Muzani dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/11).

Hal tersebut disampaikan Muzani di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/11) saat meresmikan kantor DPC Gerindra. Dalam acara tersebut, turut hadir sejumlah pengurus DPD PDIP Jateng dan juga DPC PDIP Kota Semarang.

Dalam kesempatan itu, Muzani juga berbicara mengenai kepentingan Partai Gerindra pada Pemilu 2024 di Provinsi Jawa Tengah. Dia mengatakan, Jawa Tengah adalah provinsi yang memiliki geopolitik yang khas.

Sejak Pemilu 1999 sampai 2019, PDIP selalu mendominasi Jateng sebagai pemenang pemilu. Berbeda dengan provinsi lainnya di Pulau Jawa yang selalu bergantian pemenangnya dalam setiap pemilu.

Oleh sebab itu, Muzani meminta agar Partai Gerindra belajar dengan PDIP tentang cara mempertahankan kepercayaan rakyat seperti yang terjadi di Jawa Tengah.

“Gerindra Jateng harus belajar dari bagaimana PDIP Jateng mengelola kepercayaan rakyat sehingga selalu menang dalam setiap pemilu. Kita pernah mengalami fase naik turun dalam hubungan dengan PDIP,” tutur Muzani.

“Kita pernah bekerjasama pada tahun 2009, lalu 2014 berpisah karena Gerindra oposisi. Dan kini kembali bersama dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Dan ke depan kita ingin bekerjasama lagi untuk membesarkan dan membangun Indonesia,” kata dia menambahkan.

Menurut Muzani untuk membangun Indonesia tidak bisa secara sendiri-sendiri. Ia menyebut, Partai Gerindra dan PDIP sebagai dua kekuatan besar di perpolitikan Indonesia harus bisa bersatu untuk tujuan tersebut.

“Secara geografis Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk sebesar 270 juta dan sekitar 17 ribu pulau, tidak mungkin satu kekuatan bisa menjangkau seluruhnya. Itulah yang menyebabkan semua kekuatan politik harus bekerjasama membangun masa depan Indonesia dan menyatukan diri dalam satu kekuatan. PDIP dan Gerindra adalah kekuatan besar,” imbuhnya.

Isu koalisi antara PDIP dan Gerindra beberapa waktu terakhir berhembus kencang. Bahkan, belakangan beredar wacana menduetkan Prabowo dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani pada pilpres 2024.

Wacana itu semakin menguat setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Puan, dan Prabowo bertemu dan duduk di satu ruangan di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu (17/11). Salah satu topik yang dibahas di pertemuan itu adalah politik kebangsaan hingga berbagai dinamika politik nasional. (**)

 

Editor: Hendra P