Harga Minyak Tertekan, Kenaikan Pasokan di AS

Ilustrasi
Ilustrasi

INDONESIA — Harga minyak jatuh ke level terendah dalam hampir empat minggu pada akhir perdagangan Rabu (3/11) sore waktu AS atau Kamis (4/11) pagi WIB.

Mengutip Antara, Kamis (4/11), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember merosot US$2,73 atau 3,2 persen ke level US$81,99 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember anjlok US$3,05 atau 3,6 persen ke level US$80,86 per barel.

Kejatuhan harga itu terjadi setelah data menunjukkan stok minyak mentah mingguan AS naik lebih dari 3,3 juta barel. Kenaikan itu lebih besar dari yang diperkirakan pasar. Kenaikan pasokan yang terjadi ketika persediaan bensin di konsumen minyak terbesar dunia itu mencapai level terendah empat tahun membebani harga minyak.

Selain itu tekanan datang dari perkiraan pasar bahwa Federal Reserve AS akan mulai mengurangi pembelian aset bulan ini. Pasar mengatakan hal itu dapat melemahkan aset berisiko termasuk minyak.

“Pasar sudah berada di bawah tekanan,” kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago. “Kami turun karena aksi ambil untung dari pertemuan Fed hari ini,” katanya lagi.

Pasar masih menantikan keputusan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dikenal sebagai OPEC+ pada pertemuan Kamis (4/11) ini. Kalau mereka tetap menjaga peningkatan pasokan bulanan tetap stabil meskipun ada seruan untuk percepatan, itu akan menahan pelemahan harga minyak.

Sebaliknya, kalau mereka memutuskan untuk menambah produksi, itu akan membebani harga minyak.

 

 

 

Editor: Hendra P