PALEMBANG – Saat ini antusias petani untuk menanam tanaman Porang sangatlah tinggi. Sebab harga jual porang sendiri cukup tinggi. Tapi sampai saat ini petani masih memiliki kendala di tersedianya bibit tanaman tersebut.
“Saya berharap pemerintah pusat bisa menyediakan bibit bagi petani di Sumsel. Saat ini bibit masih langkah dan tentu saja harganya cukup tinggi,” Kata Kabid Pengelolaan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP), Provinsi Sumsel Rudi Arpian saat ditemui di ruangan kerjanya. Selasa (23/6/2021).
Lebih jauh ia mengatakan, saat ini hampir di semua Kabupaten/Kota di Sumsel sudah menanam Porang. Hampir satu juta bibit tanaman sudah di tanam. Tapi potensi tanaman ini masih terbuka lebar. Sebab tanaman ini tidak memerlukan tempat yang luas. Tanaman ini bisa ditanam di tengah-tengah tanaman karet dan sawit.
Jadi tanaman ini bisa mengoptimalkan pendapatan petani. Jadi petani karet tidak perlu menebang batang karet. Cukup mengisi jarak antar batang dengan tanaman Porang ini. Jadi penghasilan petani dapat meningkat tanpa mengeluarkan biaya yang cukup tinggi.
“Melalui tanaman Porang ini saya yakin petani dapat sejahtera. Sebab pasaran tanaman porang ini sampai ke luar negeri,” jelas dia.
Saat ini tercatat hampir 1,2 juta lahan karet dan jutaan lahan sawit. Belum lagi tanaman kopi dan lainnya. Nantinya di sela-sela tanaman tersebut dapat ditanami tanaman porang ini.Dinas perkebunan sendiri baru memperkenalkan porang di 2019. Tapi antusias petani sampai saat ini terus meningkat hanya saja ketersediaan bibit masih menjadi kendala.
“Sebenarnya petani cukup menanamnya sekali saja. Nantinya mereka akan langsung mendapatkan bibit dari tanaman tersebut. Bibit bisa di dapatkan dari tangkai dan juga bunga di tanaman porang tersebut,” ungkapnya.