HALOPOS.ID|JEMBER – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Jember (UNEJ) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang digelar di Gedung Rektorat UNEJ, Senin (6/10/2025).
Kolaborasi ini difokuskan pada upaya pengentasan kemiskinan ekstrem dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Jember.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor UNEJ, Dr. Ir. Iwan Tarunadan Bupati Jember, Muhammad Fawait. Keduanya sepakat untuk memperkuat sinergi antara dunia akademik dan pemerintah daerah demi mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berbasis data.
Rektor Iwan Taruna menyambut baik kerja sama tersebut dan menegaskan bahwa Universitas Jember berkomitmen menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi—pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Ia menekankan, UNEJ harus menjadi “Menara Air”, bukan “Menara Gading”, artinya universitas wajib memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di sekitarnya.
Rektor juga menjelaskan bahwa UNEJ memiliki sumber daya manusia yang lengkap dari berbagai bidang—mulai dari sosial, humaniora, teknik, hingga kesehatan. Saat ini, UNEJ telah berstatus akreditasi institusi Unggul dan menempati peringkat ke-13 perguruan tinggi terbaik di Indonesia, serta peringkat ke-10 di antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menurut Times Higher Education World University Rankings 2025.
Sementara itu, Bupati Jember Gus Fawait menyampaikan bahwa kolaborasi dengan UNEJ sangat penting dalam mempercepat pembangunan daerah berbasis data akurat. Ia berharap para tenaga ahli UNEJ dapat membantu pemerintah dalam menyusun program pembangunan yang tepat sasaran dan tidak terpengaruh dinamika politik.
“Jember memiliki angka kemiskinan absolut tertinggi kedua di Jawa Timur. Ini menjadi tantangan besar yang perlu kita tangani bersama, termasuk melalui peran UNEJ sebagai mitra strategis Pemkab Jember,” ungkap Gus Fawait.
Bupati juga menegaskan bahwa seluruh program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini diarahkan untuk memberdayakan sekitar 124.000 warga dari kelompok desil 1 dan desil 2, yang tergolong miskin ekstrem. Target jangka panjang Pemkab adalah menurunkan jumlah penduduk miskin menjadi di bawah 200.000 jiwa dalam lima tahun ke depan.
Mengakhiri sambutannya, Gus Fawait mengutip nilai kearifan pesantren:
“Orang yang baik dan sempurna imannya adalah yang berbuat baik kepada tetangganya. Karena itu, UNEJ sebagai tetangga terdekat Pemkab Jember tentu akan selalu menjadi prioritas dalam kerja sama,” ujar dia.