Daerah  

Memasuki Musim Penghujan, BPBD PALI Ingatkan Masyarakat Agar Waspada

HALOPOS.ID|PALI – Memasuki musim penghujan yang diprediksi akan tiba pada akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025, BPBD Kabupaten PALI memperingatkan masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan. Hal itu diutarakan langsung oleh Kepala BPBD Kabupaten PALI, Ahmad Hidayat, Selasa, 10 Desember 2024.

Menurut Ahmad Hidayat, memasuki akhir tahun hingga awal tahun 2025, wilayah Indonesia termasuk wilayah Kabupaten PALI akan memasuki musim penghujan.

Untuk itulah, Ahmad Hidayat mengajak seluruh lapisan masyarakat PALI untuk selalu meningkatkan kewaspadaan utamanya di beberapa wilayah yang rawan mengalami kebanjiran.

“Seperti di kawasan pesisir dan sepanjang aliran Sungai Lematang yang setiap tahun selalu mengalami banjir akibat luapan sungai Lematang,” ujar Ahmad Hidayat.

Ahmad Hidayat mengatakan, BPBD Kabupaten PALI sendiri telah melakukan kesiapsiagaan bencana.

“Kalau dari kita sendiri (BPBD PALI_red) sebanyak 70 personil kita selalu stand by atau disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya bencana di Wilayah Kabupaten PALI,” timpalnya.

Ahmad Hidayat menekankan, siklus manajemen bencana yang benar adalah yang pertama tahap pra bencana, yang terdiri dari Pencegahan (Prevention), Mitigasi Bencana (Mitigation), Kesiapsiagaan (Preparedness), Peringatan Dini (Early Warning) dan Tanggap Darurat (response).

Ahmad Hidayat mengingatkan, bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama.

“Setiap pihak, baik pemerintah, aparat, swasta, maupun masyarakat, harus berperan aktif dan saling mendukung dalam menjaga lingkungan dari ancaman bencana,” akhirnya.

Untuk diketahui, sebagian wilayah di Kabupaten PALI sendiri rawan akan bencana banjir tahunan, seperti wilayah di Kecamatan Tanah Abang dan Kecamatan Talang Ubi.

Beberapa desa dalam Kecamatan Tanah Abang yang rawan terjadinya banjir seperti Desa Sedupi, Curup dan Desa Pandan disebabkan oleh meluapnya debit air Sungai Lematang.

Sementara beberapa kelurahan dalam Kecamatan Talang Ubi rawan banjir diakibatkan oleh meluapnya Sungai Abab. Serta buruknya drainase di dalam perkotaan. (JR)