Proyek Tower Ampera Jadi Sorotan TACB

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Aufa Syahrizal Sarkomi/ist
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Aufa Syahrizal Sarkomi/ist

HALOPOS.ID|PALEMBANG – Proyek pengembangan Wisata Tower Ampera di Palembang menghadapi sorotan tajam setelah Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Sumatera Selatan, Aufa Syahrizal Sarkomi, mempertanyakan konsistensi pemanfaatan dan pelestarian Jembatan Ampera.

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Aufa Syahrizal Sarkomi mempertanyakan hal tersebut.

“Justru itu. Ini sedang jadi topik pembicaraan kami TACB Provinsi. Sebenarnya kami sudah melayangkan surat ke TACB Kota untuk bersikap,” katanya, Jumat (12/7) kemarin.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel ini menyayangkan soal pemanfaatan Jembatan Ampera yang dinilainya tidak sesuai dengan konsep awal.

“Pertama Ampera tidak diperlakukan sebagai Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) lalu pemanfaatannya tdk sesuai dengan konsep pelestarian,” katanya.

Selain itu , harga tiket yang terjangkau membuat Ampera jadi objek wisata yang biasa-biasa saja.

“Orang-orang akan antri pingin naik ke sana. Kalau harganya mahal, Ampera bisa jadi objek wisata yang eksklusif,” kata Aufa.

Terkait permasalahan ini, Aufa mengaku pihaknya tengah menunggu perkembangan dari langkah yang diambil oleh TACB kota.

Sebelumnya Pj Walikota Palembang Ucok Abdulrauf Damenta usai naik ke atas Tower Ampera, Kamis (11/7) menilai hasil peninjauan, memastikan salah satu ikon Palembang agar masyarakat bisa naik ke Tower Ampera dan memastikan lift satu lagi (bagian ulu) selesai di akhir tahun.

Selain  itu dia memastikan kondisi fisik Tower Ampera dan lift atau tangga otomatis berfungsi dengan baik, Pemkot juga bakal menambah pencahayaan di lokasu untuk penerangan optimal serta menghadirkan tim pemandu dan tim medis untuk ke atas Tower Ampera.

“Kita juga mempersiapkan guide untuk membantu ke atas, lalu tim medis, karena ini kan ketinggian ya,” katanya.

Tak hanya fokus perbaikan fisik kondisi jembatan, pemerintah juga mengupayakan wisata lain yang berkesinambungan dengan Tower Ampera, seperti melihat potensi wisata air dari atas tower sekaligus memantau pemandangan estetik di ketinggian.

“Lalu kita lihat ada perbaikan di atas, agar interior-nya lebih indah. InsyaAllah tahun depan, awal tahun depan, tahun baru kita sudah berjalan (ampera jadi lokasi wisata),” jelasnya.

Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Sumatra Selatan (BBPJN Sumsel), Hardy Siahaan menambahkan, peninjauan ke Tower Ampera dilakukan untuk memastikan kondisi mesin tangga otomatis serta memastikan perbaikan tata ruang lebih apik.”Biaya dianggarkan Rp9 miliar dari APBN, target selesai (perbaikan dan penataan infrastruktur Tower Ampera) kita Desember,” katanya.

Menurut Hardy agar realisasi Wisata Tower Ampera berjalan lancar, ke depan teknis wisata naik ke atas jembatan bakal menerapkan sistem antre, karena menyesuaikan kondisi infrastruktur.

“Ketinggian tower sama (ilir dan ulu), kapasitas untuk 20-25 orang naik di atas (tower) dan lift 3 orang. Sangat terbatas, nanti masyarakat juga kalau mau menggunakan ada proses antre,” katanya. (MRS)