SUMSEL  

Garda Sriwijaya Ajak Stakeholder Tuntaskan Konflik Agraria

HALOPOS.ID|PALEMBANG – Konflik wadas menjadi catatan presidium buruknya penyelesaian konflik agraria di Indonesia. Galaknya pemerintahan presiden Joko Widodo mengagungkan reformasi agraria tanah untuk rakyat. 

Menanggulangi konflik yang memicu keributan dikalangan masyarakat, di Sumatera Selatan garda sriwijaya indonesia menduduk bersamakan masyarakat dan kepolisian serta stacholder agar konflik agraria dituntaskan secara persuasive.

Sekitar seratus masyarakat dari lima kabupaten di sumatera selatan yang wilayahnya mengalami konflik agraria di duduk bersamakan pihak kepolisian, badan pertanahan nasional dan dinas lingkungan hidup dan agraria provinsi Sumatera Selatan, di amaris hotel Palembang, Kamis (24/02/2022)

Ketua Umum Garda Sriwijaya, Dedy Irawan menyampaikan, Gerakan yang digagas Garda Sriwijaya indonesia ini merupakan langkah dalam menanggulangi konflik yang memicu keributan dikalangan masyarakat, sehingga persoalan konflik agraria perlu dicermati dan diselesaikan secara persuasif tanpa adanya kekerasan dan intimidasi.

“Ide pemikiran ini merupakan upaya konkrit yang dilakukan kami (penggiat agrarian) dalam upaya menyelesaikan konflik agrarian masyarakat di Sumatera Selatan agar dapat diselesai dengan kepala dingin dan menemukan solusi Bersama. Focus Group Discussion ini kami mengundang berbagai elemen, mulai dari masyarakat berkonflik, Kepolisian, BPN dan Pemerintah daerah yang kami dudukan Bersama menyelesaikan konflik agraria secara persuasive,” kata Dedy.

“Nantinya juga kami akan membawa resume ini ke Kementrian ATR-BPN untuk disampaikan dan sudah diagendakan bertemu dengan wakil Menteri. Kami memohon dukungan masyarakat agar upaya menyelesaikan konflik agraria sesuai dengan cita-cita Presiden Joko Widodo,” tambah aktivis agraria ini.

Sementara itu, Kasubdit Harda Polda Sumatera Selatan, Kompol Agus Khairudin menyampaikan, pihaknya mendukung penuh agenda kerja Garda Sriwijaya dalam upaya turut membantu menyelesaikan konflik agraria masyarakat.

“Kami mendukung penuh apa yang dilakukan Garda Sriwijaya Indonesia dalam melakukan upaya penyelesaian konflik agraria masyarkat. Pada hakikatnya kami melaksanakan tugas sebagaimana mestinya dan akan menindaklajuti apabila adanya laporan yang masuk ke kami,” terang Agus.

Ratusan masyarakat yang mengikuti penyelesaian konflik agraria secara persuasif ini berasal lima kabupaten yang terlibat dalam antara lain masyarakat dari kabupaten banyuasin, ogan ilir, ogan komering ilir, oku timur dan masyarakat dari kabupaten musi rawas utara.

Selain itu juga masyarakat mendeklarasikan diri agar penyelesaian konflik agraria dapat di tuntaskan dengan persuasif tanpa harus melakukan tindakan kekerasan. (ZR)

Editor : Herwan.