HALOPOS.ID|PALI – Pepatah mengatakan jangan sesekali melupakan sejarah, mungkin pribahasa tersebut lah yang ada dibenak para alumni Yayasan Perguruan Islam Pendopo (YPIP).
Meski sudah berpuluh-puluh tahun melanglang buana dikarenakan terpisah oleh cita-cita, para alumni Yayasan YPIP Pendopo tahun 75-89 tetap ingat dengan keluarga besarnya Yayasan YPIP Pendopo atau yang lebih familiar dengan sebutan sekolah Peris.
Dengan rasa persaudaraan sebagai sesama alumni yang pernah satu perjuangan di bangku sekolah, para Alumni yayasan YPIP Pendopo melakukan temu kangen pada Sabtu, 19 Februari 2022 bertempat di gedung sekolah Yayasan YPIP Pendopo.
Turut hadir dalam acara temu kangen alumni tersebut, yakni Ketua Yayasan YPIP Pendopo, Pakhrudin SP.d, Kepala sekolah SD YPIP Peris Pendopo, Subekti Handayani, Kepala Sekolah SMP YPIP, Ade Irawan, alumni YPIP Jupri, Sultan Amiril dan para alumni lainnya.
Dijelaskan oleh Ketua Yayasan YPIP Pendopo, Pakhrudin SP.d, bahwa acara temu kangen alumni ini merupakan suatu bentuk adanya rasa persaudaraan, kebersamaan dan ikatan batin sebagai satu keluarga besar yang pernah berjuang bersama menempuh pendidikan di Yayasan YPIP Pendopo.
“Selain itu acara ini merupakan suatu wadah kita untuk sama-sama bertukar pikiran dan sumbangsih sebagai sesama alumni untuk kemajuan Yayasan YPIP Pendopo demi anak-anak kita nantinya,” ujarnya.
Pakrudin memberikan ide dan gagasan kepada para alumni kedepan Yayasan YPIP Pendopo agar bisa mendirikan suatu usaha.
“Karena dengan adanya usaha nantinya kita bisa mandiri dan terus bisa membesarkan Yayasan YPIP Pendopo ini,” paparnya.
Salah satu alumni Yayasan YPIP Pendopo, Jupri mengapresiasi niat para alumni untuk membentuk suatu wadah. Lantaran, menurutnya dengan wadah inilah para alumni bisa menjalin silaturahmi, bertukar informasi, juga saling berbagi dan bekerjasama untuk kemajuan Yayasan.
“Setelah 40 tahun berpisah kita bisa kembali berkomunikasi. Mudah-mudahan di tahun 2025 nanti citra Peris semakin hebat dan jaya,” ujar salah satu alumni Peris yang kini telah sukses di Ibu Kota Jakarta sebagai supplier Pemda DKI.
Hal yang sama diutarakan oleh alumni lainnya, Sultan Amiril yang mendukung penuh terbentuknya wadah alumni Yayasan YPIP Pendopo.
“Insya Allah kedepan saya akan komunikasi dengan alumni-alumni lainnya untuk bisa bergabung, tidak hanya alumni periode tahun tertentu, sehingga nantinya wadah ini selain sebagai tempat kita bernostalgia juga bisa berbuat lebih banyak untuk kemajuan sekolah peris demi pendidikan anak-anak kita,” paparnya.
Sementara itu, kepala sekolah SMP YPIP Peris, Ade Irawan yang didampingi oleh Kepala Sekolah SD YPIP Peris, Subekti Handayani mengatakan, jika Yayasan YPIP Peris Pendopo merupakan satu-satunya sekolah tertua yang ada di Kota Pendopo.
Bahkan, sekolah ini telah banyak melahirkan nama-nama besar yang saat ini duduk di legislatif, eksekutif dan profesi lainnya. Seperti misalnya Hatta Rajasa.
“Dulunya sekolah ini namanya bukan YPIP Peris tapi Netherlands Islamic School. Dan sudah ada sejak tahun 1934,” ujar Ade yang telah puluhan tahun mengabdi di Yayasan YPIP.
Adapun jumlah siswa SMP saat ini berjumlah 230 siswa dan SD 128. sistem pembelajaran di YPIP Persis kata Ade sama seperti sekolah lainnya.
“Untuk ekstra kurikuler kita seperti Futsal, ImtaQ, drum band, Pramuka,” timpalnya.
Ditambahkan oleh Subekti Handayani adapun keluhan dari Yayasan YPIP yakni perihal fasilitas sekolah, seperti perbaikan gedung ruang kelas yang banyak rusak serta pembangunan Pagar Sekolah yang kondisinya sudah terlihat tidak layak lagi.
Laporan : Jerry H
Editor : Herwan