HALOPOS.ID|PALEMBANG – Pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) telah berlangsung di Sumatra Selatan (Sumsel). Sejak uji coba PTM hingga pelaksanaanya dilakukan beberapa bulan lalu, tercatat hampir 90 persen sekolah telah melaksanakan PTM.
“Tidak keseluruhan sekolah melaksanakan PTM. Tercatat PTM sudah dilaksanakan hampir 94,8 persen. Sisanya masih melakukan pembelajaran daring atau hybrid,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel, Riza Fahlevi, Rabu (26/1/2022) kemarin.
Disdik kata Riza tak menutup pembelajaran daring mengingat pandemik masih berlangsung. Pihaknya tetap menerapkan prokes ketat dalam proses PTM.
Hanya saja, keputusan mengikuti PTM diserahkan kepada siswa dan orangtua. Pihaknya tidak akan memaksa PTM harus terlaksana, jika orangtua menghendaki anaknya belajar secara daring.
“Pihak sekolah tetap harus memfasilitasi jika ada orangtua yang memilih anaknya tetap melaksanakan pembelajaran daring,” jelas dia.
Omicron dengan varian lokal membuat Pemprov Sumsel, dalam hal ini Dinas Pendidikan, tetap mengantisipasi agar anak-anak terlindung dari paparan virus.
“Semua harus cekatan mengantisipasi adanya sebaran virus COVID-19, termasuk sekolah,” tutur dia.
Sebagai antisipasi lain, Disdik Sumsel bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) terus mengupayakan percepatan vaksin terhadap anak usia 6-11 tahun. Upaya vaksinasi anak ini dilakukan demi meminimalisir penyebaran virus terhadap anak-anak.
Berdasarkan data, cakupan vaksin anak tercepat berada di tiga kabupaten yakni Prabumulih sebesar 86,22 persen, OKU Timur 82,58 persen, dan terakhir Empat Lawang 81,32 persen.
Sedangkan wilayah dengan cakupan vaksin terendah ada di Musi Banyuasin dengan 34 persen, Muara Enim 37 persen, dan Palembang 43 persen. (HSN)
Editor: Herwan.