Pagaralam Pertama Terapkan Energi Hijau di Indonesia 

Presiden Jokowi bangga dengan kota Pagaralam
Presiden Jokowi bangga dengan kota Pagaralam

Presiden Jokowi Bangga dan Apresiasi Kota Pagaralam Sebagai kota Energi Hijau

HALOPOS.ID|PAGARALAM – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengaku bangga Kota Pagaralam Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang telah menerapkan pengembangan energi hijau pertama di Indonesia. 

Presiden mengakui bahwa dunia global semuanya menuju Energi Baru Terbarukan (ETB) dimana semua negara juga telah mulai merencanakan untuk menuju energi hijau, baik itu energi matahari, hydropower, energi geothermal, energi arus laut, dan angin.

Hal tersebut disampaikannya secara langsung saat Apresiasi Kota Pagaralam sebagai kota Energi Hijau oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, bertempat di Lapangan Merdeka Kota Pagaralam,  Senin (24/1/2022).

Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam hitungan yang belum final tercatat 418 MW yang dimiliki Indonesia.

“Mulai dari  tenaga air, panas bumi, arus bawah laut, panas permukaan bawah laut, angin, maupun tenaga surya semua kita miliki,” katanya.

Presiden Jokowi memuji Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemerintah Kota Palembang yang telah berupaya menerapkan energi baru terbarukan. Menurutnya, akan sangat baik sekali apabila kota Pagaralam sudah memulai penggunaan dari mikrohydro.

“Seratus persen  bagus sekali, tinggal menindaklanjuti seterusnya ini akan menjadi kota zero emision yang pertama kalau ditindak lanjuti, dan Pagaralam akan menjadi kota yang pertama di Indonesia yang menggunakan energi hijau,” tegasnya.

Ia menyampaikan untuk Menteri BUMN, agar mulai direncanakan energi baru terbarukan,  dan Pemerintah Pusat  akan membantu di tempat-tempat yang bisa dibantu.

“Selain keindahan alam, ditunjang brand baru energi hijaunya,  seluruh tanah air akan melihat ke Kota Pagaralam. Hijau keindahan alam dan energinya, betapa yang namanya tanpa polusi betul-betul semua orang mendambakan menuju  grand city. Kotanya sangat hijau penggunaan semua bersumber pada energi baru terbarukan,” pungkasnya.

Sementara Gubernur Provinsi Sumsel H. Herman Deru sebelumnya dalam laporannya menuturkan, Kota Pagar Alam merupakan kota yang supply energi listriknya berasal dari pemanfaatan tenaga air sebagai sumber energi untuk masyarakatnya, hal tersebut upaya  bersama dari Kementerian BUMN, Kementerian Investasi, PLN, Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kota.

“Letak dari pembangkit PLTA di daerah dua sisi Kota Pagaralam dan Kabupaten Lahat, supply listriknya 18 MW  100% menyuplay Kota  Pagaralam ini, tidak tersisa semuanya memakan energi terbarukan. Dari pencanangan hari ini Pemerintah Provinsi Sumsel mengharapkan kedepannya akan semakin banyak pemanfaatan dan penambahan energi yang berasal dari energi baru dan terbarukan,” ungkapnya.

Beberapa contoh pemanfaatan sektor energi baru terbarukan di Sumatera Selatan lanjut  Herman Deru secara rinci antara lain, Sumber Energi Surya sebesar kurang lebih 3,3 MW, baik itu berupa PLTS Terpusat, PLTS tersebar dan PLTS Rooftop.

Kemudian Sumber Energi Air sebesar 18 MW, berupa PLTMH baik yang dibangun oleh Independent Power Producer (IPP) ataupun Pemerintah. Selanjutnya Sumber Energi Panas Bumi sebesar 55 MW yang berasal dari Pembangkit listrik tenaga panas bumi Lumut Balai di wilayah perbatasan Kabupaten Muaraenim dan Kabupaten OKU Selatan dan 91,2 MW yang berasal dari Pembangkit listrik tenaga panas bumi Rantau Dedap di wilayah perbatasan Kabupaten Muaraenim, Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam.

“Dengan beragamnya sumber energi alternatif yang berasal dari energi baru terbarukan ini maka Sumatera Selatan sangat optimis kedepannya dalam pencapaian persentase Bauran Energi dan pemenuhan kebutuhan energi yang menjadi hak bagi masyarakat Sumatera Selatan,” tambahnya.

Herman Deru menyebut, sangat membanggakan Kota Pagar Alam juga merupakan kota di dalam Wilayah Sumatera Selatan yang memiliki berbagai sumber energi baru terbarukan seperti Panas Bumi dan Tenaga air yang nanti kedepannya mampu untuk mensuplay kebutuhan energi untuk kelistrikan. (ZR)

Editor : Herwan.