Kenaikan Sabuk Dan I, Sumsel Bangkit Kembali

Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Sumatera Selatan akan menggelar kenaikan sabuk dari sabuk cokelat ke sabuk hitam (Dan I).
Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Sumatera Selatan akan menggelar kenaikan sabuk dari sabuk cokelat ke sabuk hitam (Dan I).

HALOPOS.ID|PALEMBANG – Peningkatan kualitas atlet judo, harus dilakukan dengan program peningkatan sabuk yang dimiliki para pejudo. Terkait soal itu, Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Sumatera Selatan akan menggelar kenaikan sabuk dari sabuk cokelat ke sabuk hitam (Dan I).

Menurut pelatih judo di Sriwijaya Judo Club (SJC) Sumsel Thomas Yanuardo Taslim, dalam kenaikan sabuk tersebut, harusnya diikuti 36 peserta dari berbagai daerah di Sumatera Selatan, namun yang hadir sebanyak 25 pejudo.

“Dari kehadiran atlet tersebut, kami yakin terdapat berbagai kesibukan belajar. Sebab masing-masing peserta terdiri dari pelajar dan pegawai,” ujar Thomas Yanuardo Taslim, Sabtu (22/1/2022).

Kegiatan ini, katanya, merupakan bentuk prestasi bagi atlet dan para pelatihnya sendiri. Program ujian Dan I tersebut, untuk memberikan motivasi kepada semua atlet.

“Dengan prestasi yang diraih dari kegiatan itu, para atlet bisa mengembangkan potensi mereka ketika sudah berhasil meraih statusnya sebagai pejudo Dan I,” ujarnya.

Menurut Thomas, di dunia perjudoan Sumsel, pernah memiliki prestasi terbaik hingga ke olimpiade, antara lain, Joe Taslim, Piter Taslim, dan Aprillia Marzuki. “Mereka bertiga adalah putra-putri terbaik Sumsel (Indonesia) yang berhasil menembus kriteria perjudoan tingkat internasional,” katanya.

Terkait masalah itu, Joe Taslim pernah menjuarai South East Asia Judo Campionship di Singapura tahun 1999. “Joe Taslim saat itu berhasil meraih medali emas. Bahkan tahun 2007 ia juga meraih medali perak di SEA Games Thailand,” ujar Thomas.

Namun Thomas menyayangkan, hingga kini olahraga beladiri judo seperti mati suri. Sebab, kata Thomas, aktivitas yang dilakukan para atlet dan pelatih judo di Sumsel tidak seperti dilakukan sebelumnya. “Karena itu saya berharap agar dengan program kenaikan sabuk ini dapat memicu prestasi mereka dalam meraih yang terbaik,” kata Thomas.

Di tempat terpisah, Sekretaris Umum Persatuan Judo Seluruh Indonesia Sumsel, Alfan, mengatakan ketua dewan guru PJSI Sumsel Harahap pemegang sabuk Dan VI, menetapkan bahwa legalisasi pelatih judo harus memiliki kriteria (sertifikat) Dan I hingga seterusnya.

“Jadi ketika kita melakukan ujian kenaikan sabuk, diharapkan para atlet mampu mengembangkan kepelatihan judo, dengan cara membuka dojo sendiri,” kata Alfan.

Dengan demikian dapat mengembangkan bimbingan teknis (bimtek) sistem pertandingan. Artinya pertandingan ya g digelar dapat dilakukan dengan cara manual atau dengan sistem digital. “Jika ada program pertandingan, silakan buka youtube, sehingga bisa diketahui sistem pertandingan bimtek yang dilakukan.

Dengan kerja keras dilakukan yang dimotori Ketua PJSI Sumsel Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji dan Wakil Ketua Umum Dan Pomdam II Sriwijaya Kolonel (CPM) Bayu Adji Widodo dan Kepala Ajendam Kolonel (CAJ) Suparno, kegiatan ujian sabuk Dan I itu dapat digelar di Ajendam II Sriwijaya.

“Di Pekan Olahraga Tingkat Provinsi (Porprov) di OKU Selatan kita mengirimkan sekitar 70 atlet judo untuk mewakili 12 kabupaten dan kota. Saat itu kita berusaha memperebutkan 17 medali emas. Dengan prestasi yang diraih dalam Porpov tersebut, oleh Pengurus Besar PJSI memberi penghargaan kejuaraan nasional Musi Open. “Musi Open ini, Insya Allah akan kita gelar pada Juni 2022,” tutup Alfan.

Alfan juga berharap, ke depannya akan ada pengganti Joe Taslim, Piter Taslim, dan Aprillia Marzuki, yang telah menorehkan prestasi medali emas bagi Sumatera Selatan. “Insya Allah di tahun 2024 nanti, Sumsel akan mengisi ruang prestasi di Pekan Olahraga Nasional tahun itu juga,” ujar Alfan menutup perbincangan.

Laporan: Dede Hidayat

Editor : Suryadinata