Soal LPG Bersubsidi, Warga Kota Yogyakarta Jangan Panik

Pekerja menata gas bersubsidi 3 kg di Agen Gas LPG PT Soekatirah di Warungboto. (Foto : Disperindag Yogya)
Pekerja menata gas bersubsidi 3 kg di Agen Gas LPG PT Soekatirah di Warungboto. (Foto : Disperindag Yogya)

HALOPOS.ID|YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan ketersediaan gas LPG bersubsidi 3 kilogram (kg) mencukupi. Distribusi pasokan gas melon juga tidak ada masalah. Untuk itu Pemkot Yogyakarta mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tidak perlu menyetok gas LPG 3 kg dalam jumlah banyak.

Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Sri Riswanti mengatakan dari hasil pengawasan, distribusi pasokan gas LPG 3 kg di Kota Yogyakarta datang sesuai jadwal. Jumlah pasokan gas LPG 3 kg juga tetap.

“Dari sisi pasokan tidak ada masalah. Misal satu titik pangkalan alokasi seratus tetap (dapat) seratus,” kata Sri Riswanti saat dikonfirmasi, Jumat (14/2/2025).

Menurutnya dimungkinkan ada perilaku konsumen yang berubah karena khawatir tidak mendapatkan gas LPG 3 kg. Misalnya biasanya cukup punya satu tabung, sekaran jadi membeli lagi tabung gas LPG 3 kg karena takut tidak mendapatkan gas LPG 3 kg. Hal itu ditemui di sebagian pangkalan sehingga disinyalir ada kekhawatiran konsumen daripada sulit mencari, maka distok lebih di rumah.

“Jangan panic buying karena akan mengganggu distribusi pasokan. Tidak perlu menyetok banyak karena dipastikan tersedia. Di pangkalan akan datang terus pasokan rutin,” tambahnya.

Riswanti menyebutkan kuota alokasi gas LPG 3 kg tahun 2025 di Kota Yogyakarta ada pengurangan dibandingkan tahun lalu. Itu karena serapan kuota gas LPG 3 kg tahun 2024 sekitar 98 persen. Pihaknya menegaskan penurunan kuota itu sebenarnya tidak masalah karena kuota yang diberikan tahun ini sesuai realisasi kebutuhan gas LPG 3 kg tahun lalu. Alokasi kuota gas LPG 3 kg untuk Kota Yogyakarta sekitar 22.000 metric ton.

Sedangkan untuk kebutuhan gas LPG 3 kg di masyarakat cenderung fluktuatif. Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta akan memantau dan memastikan ketersediaannya.

“Biasanya pada minggu pertama dan kedua itu stok gas cenderung melimpah. Tapi mendekati Lebaran baru naik normal kembali,” ujar Riswanti.

Secara terpisah Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani menyampaikan sudah ada kebijakan dari pemerintah pusat sekarang penjualan gas LPG 3 kg boleh ke pengecer. Kebijakan terkait pengecer seperti apa, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pertamina terkait misalnya pengecer apakah harus nomor induk berusaha (NIB).

”Yang pasti stok aman tersedia. Yang kami jaga adalah ketersediaan barang itu ada, dan harganya tidak terlalu tinggi. Kuota masih cukup. Kami selalu komunikasi dengan Hiswana Migas dan Pertamina. Kalau ada kekurangan pasti mereka juga mengajukan kuota fakultatif,” jelas Vero.

Terkait menghadapi bulan Ramadan, pihaknya akan menjalin komunikasi dengan Hiswana Migas DIY terkait ketersediaan gas LPG 3 kg di lapangan. Dicontohkan pada libur panjang Isra Mi’raj dan Imlek juga meminta penambahan distribusi gas LPG 3 kg. (SN)