Pemerintahan Baru Afghanistan hingga Turki Peringatkan Dunia

HALOPOS.ID – Sejumlah kabar sejak Selasa (7/9) malam hingga pagi ini meramaikan berita internasional.

Paling hangat adalah Taliban umumkan pemerintahan baru Afghanistan. Kabar soal Turki memperingatkan agar tak buru-buru mengakui pemerintahan rezim Taliban juga masuk dalam kabar kilas internasional pagi ini.

Berikut sejumlah kabar yang terangkum dalam kilas internasional Rabu (8/9):

1. Taliban Umumkan Hasan Akhund Pimpin Pemerintahan Afghanistan

Taliban mengumumkan Mullah Mohammad Hasan Akhund menjadi pemimpin utama pemerintahan baru di Afghanistan. Mengutip AFP, Taliban mengumumkan itu pada Selasa (7/9).

Juru bicara kepala Zabihullah Mujahid mengatakan salah satu pendiri Taliban, yakni Abdul Ghani Baradar juga akan mengisi posisi strategis di pemerintahan. Dia akan menjadi wakil pemimpin di pemerintahan berikutnya.

Sebelumnya, Zabihullah mengatakan pemerintahan baru Afghanistan akan mewakili seluruh kelompok di Afghanistan. Sejumlah mantan pejabat militer era pemerintahan Presiden Ashraf Ghani yang digulingkan juga akan bergabung dalam pemerintahan baru rezim Taliban.

2. Taliban: Pemerintah Baru Afghanistan Terapkan Syariat Islam

Pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada mengatakan pemerintahan baru Afghanistan akan menerapkan syariat Islam. Dia menjamin pejabat negara akan menegakkan itu.

Melansir AFP, Taliban telah mengumumkan pemerintahan baru bernama Islamic Emirate of Afghanistan. Beberapa pejabat telah ditunjuk.

“Saya meyakinkan kepada seluruh warga negara bahwa para tokoh pemerintahan akan bekerja keras menerapkan aturan dan syariah Islam di negara ini,” tutur Hibatullah Akhundzada mengutip AFP.

Turki memperingatkan komunitas internasional agar tidak tergesa-gesa mengakui Taliban sebagai pemerintah resmi Afghanistan yang baru.

Dalam sebuah wawancara televisi, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mewanti-wanti pemerintahan baru Afghanistan harus inklusif dan memberikan ruang bagi perempuan. Ia juga mengusulkan beberapa perempuan Afghanistan dari berbagai kelompok etnis harus diberikan jabatan menteri.

“Tidak perlu terburu-buru. Ini adalah saran kami kepada seluruh dunia. Kita harus bertindak bersama-sama dengan komunitas internasional,” kata Cavusoglu.

 

 

Editor: Suryadinata.