HALOPOS.ID|PALEMBANG –Aroma politik cukup kentara dalam pelantikan ini, tidak hanya berkaitan dengan lamanya waktu menjabat Ahmad Zulinto sebelum diganti Ansyori, tetapi juga posisi Zulinto yang saat ini merupakan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumsel 2019-2024.
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Ahmad Zulinto membawahi lebih dari 12.000 guru tingkat PAUD, SD dan SMP. Jabatan itu cukup prestisius sehingga membawanya dua periode memimpin PGRI Sumsel yang membawahi puluhan ribu tenaga didik
Asisten II Setda Kota Palembang Ansyori resmi menggantikan Ahmad Zulinto sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang. Pelantikannya berlangsung terbatas di ruang kerja Wali Kota Harnojoyo, Senin (24/10).
Sempat terjadi polemik dalam pergantian ini, saat beberapa waktu lalu Zulinto terkesan mempertanyakan proses penggantian dirinya. Sementara di sisi lain, Sekda Kota Palembang Ratu Dewa mengaku sudah berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) terkait hal ini.
Menyambung pelantikan tersebut, Ansyori dan Zulinto sebetulnya bertukar posisi. Untuk itu, Wali Kota Harnojoyo berharap keduanya bisa bekerja maksimal.
Ansyori diminta untuk dapat meneruskan apa yang sudah dikerjakan oleh Zulinto. Sebaliknya Zulinto diminta lebih keras lagi bekerja dengan luasnya cakupan kerja sebagai Asisten II Setda Kota Palembang.
Pelantikan pejabat Eselon II, menjadi salah satu hak prerogratif Wali Kota atau Kepala Daerah. Namun, menurut pengamat Bagindo Togar rotasi jabatan atau pemilihan pejabat harus menerapkan merit sistem sebagai panduan.
“(Harus) Didasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, atau warna kulit dan lain-lain,” katanya beberapa waktu lalu.
Karena setelah dilantik dan mengisi jabatan baru, dampaknya akan terlihat dari bagaimana si pejabat yang dimaksud menjalankan roda pemerintahan yang baik, untuk kepentingan masyarakat.