PALEMBANG – Komisi V DPRD Sumsel menyebut Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel, tidak memiliki target khusus di PON Papua 2021 yang sedang berlangsung. Pasalnya, anggaran yang di ajukan KONI tahun ini berkurang.
“Tahun 2021 ini KONI Sumsel mengajukan anggaran Rp95 miliyar, tapi yang disetujui hanya Rp37,5 miliyar. Rinciannya, Rp12,5 miliyar di anggarkan pada APBD induk dan Rp25 miliar di APBD Perubahan,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli, Selasa (28/9/2021).
Politisi PKS Sumsel ini menjelaskan, berkurangnya anggaran pada mitra kerjanya itu lantaran dampak dari Pandemi Covid-19.
“Berkurangnya anggaran di seluruh mitra kerja kita, khusunya di KONi. Dikhawatirkan mengganggu target dan program dari organisasi perangkat daerah (OPD) Sumsel,” jelasnya.
Namun, jika dibandingkan pada pelaksanaan PON tahun 2016 lalu dengan anggaran Rp40 miliyar, KONI Sumsel menduduki peringkat ke-21. Sedangkan dengan anggaran lebih sedikit dari tahun sebelumnya, KONI tidak memasang target.
“Sebagai perbandingan saja, alokasi KONI tahun 2016 sebesar Rp40 miliar saja kita di posisi 20 besar, dengan anggaran yang diberikan sekarang, KONI tidak berani memasang target, karena anggaran yang jauh berkurang,” jelasnya.
Ia berharap, agar anggaran yang ada dapat serta pembinaan atlet ke depan dapat dimaksimalkan. Sebab, berkurangnya anggaran itu lantaran akibat adanya recofusing anggaran dampak dari pandemi Covid-19 dan turunnya Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) dari Pemerintah Pusat.
“Dampak pandemi Covid-19 ini DAK dan DAU dari pusat turun,” terangnya.(RZ)