HALOPOS.ID|BANTUL – Dua orang wanita berinisial RKP (21) dan MAM (25) ditemukan meninggal dunia, setelah diduga menenggak minuman keras (miras) oplosan di Ngumbul, Kalurahan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Bantul, Sabtu (1/3/2025). Keduanya adalah warga Kota Yogyakarta yang tewas setelah pesta miras bersama teman-temannya.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menjelaskan bahwa peristiwa bermula saat KPP (21), salah satu teman korban, membeli tiga botol minuman oplosan dari AF (26) di Kapanewon Pleret. Setelah itu, keduanya menuju rumah KPP di Banguntapan untuk meminum oplosan tersebut bersama korban RKP dan MAM, yang tiba sekitar pukul 16.30 WIB.
“Sebelum diminum, miras tersebut dicampur dengan sesuatu yang diduga pil sapi yang diperoleh dari orang lain,” ujar Jeffry, Jumat (7/3/2025).
Pesta miras berlangsung hingga pukul 21.00 WIB. Saat itu, RKP mulai merasa tidak enak badan dan meminta temannya, APN (18), untuk menjemputnya. RKP dibawa pulang oleh APN ke rumahnya di Kota Yogyakarta. Namun, kondisi RKP memburuk. Pada Minggu malam (2/3/2025), ia mengalami muntah-muntah dan dilarikan ke RS Pratama pada Senin dini hari. Meski sempat mendapatkan perawatan di ruang IGD, RKP dinyatakan meninggal dunia pukul 06.00 WIB.
Korban lainnya, MAM, juga mengalami gejala serupa, seperti muntah-muntah, dan dilarikan ke RS Rajawali Citra Banguntapan. Namun, MAM dinyatakan meninggal dunia pada Senin siang, pukul 13.00 WIB.
Pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. Dugaan sementara, konsumsi miras oplosan yang dicampur bahan berbahaya menjadi penyebab kematian kedua korban.
Polisi Lakukan Ekshumasi Mayat
Kepolisian Resor (Polres) Bantul melakukan pembongkaran makam atau ekshumasi terhadap jenazah RKP (21) warga Wirogunan, Mergangsan, Kota Yogyakarta, yang diduga tewas akibat minuman keras jenis oplosan. Proses ekshumasi atau pembongkaran makam dilakukan oleh Biddokkes Polda DIY di Pemakaman Lowanu Mergangsan, Yogyakarta, tempat RKP dikebumikan.
Dia bersama satu temannya inisial MAM (25), tewas seusai mengkonsumsi miras oplosan pada Sabtu (1/3/2025) sore.
Selain RKP dan MAM, dua remaja lain yang menjadi korban miras oplosan yakni KPP (25) dan AF (27). Beruntung kedua remaja laki-laki itu selamat meski harus menjalani perawatan medis serius.
Polisi menyebutkan bahwa ekshumasi dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian RKP, yang sebelumnya diduga tewas setelah pesta miras bersama teman-temannya.
“Ini (ekshumasi) untuk dilakukan pengecekan secara ilmu kedokteran tentang penyebab kematian serta ada tidaknya kejanggalan,” kata Kasat Reskrim Polres Bantul, Iptu Iqbal Satya Bimantara.
Iqbal menerangkan, ekshumasi ini sebagai upaya penyelidikan penyebab kematian korban. Pasalnya, dua orang lain yang selamat masih dirawat dan belum bisa dimintai keterangan. Mereka melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban miras oplosan untuk mencari tahu penyebab kematian RKP.
“Sementara kami laksanakan satu (makam) dulu. Hasilnya (ekshumasi) nanti kami menunggu hasil riksa dokter forensik, tergantung pihak kedokteran,” terang Iqbal.
Dia menyampaikan sementara ini kandungan bahan pada miras oplosan yang menewaskan dua remaja perempuan asal Kota Yogyakarta belum diketahui.
“Bahan-bahan (oplosan) kami juga belum tahu karena kami juga menunggu barang bukti yang ada karena barang-barang yang ada masih diperiksa,” ungkapnya.
Adapun untuk kondisi dua orang rekan korban yang selamat yakni KPP (21) dan AF (27), kata Iqbal, masih dirawat di rumah sakit. Pasalnya, mereka berdua sempat mengalami gangguan penglihatan.
“Yang dua masih dirawat, kemarin ada penurunan kondisi, saat kita mintai keterangan tiba-tiba merasa pusing, mual, setelah itu kalau bahasa dia pandangan buram. Setelah itu langsung dilarikan ke rumah sakit,” paparnya.
Iqbal menegaskan apapun hasil dari ekshumasi ini tidak menutup kemungkinan akan memunculkan tersangka. Terkait kemungkinan adanya tersangka dalam kasus ini, menurutnya, menunggu seluruh pemeriksaan selesai.
“Ya itu kita menunggu pemeriksaan dulu, penyebab (kematian) apa. Kita tidak menutup semua kemungkinan, bisa semua tersangka, bisa cuma satu, bisa tidak ada tersangka, Tapi ini masih ngambang, kami belum mendapat kepastian terutama keterangan yang ada di TKP pada saat kejadian tersebut,” tandasnya. (SN)