Wisuda 1008 Mahasiswa/i, Ini Pesan Rektor Nyayu Khodijah

PALEMBANG – Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UINRF) Palembang mewisuda sebanyak 1008 mahasiswa dan mahasiswi dari 10 fakultas di kampus A UIN Rafa, Sabtu (25/9/2021). 
Dari 1008 alumni yang diwisuda para periode 78 itu, terdapat tiga orang sarjana berprestasi akademik universitas UIN Rafa periode September 2021 yakni, Zaimuddin (sarjana berprestasi akademik program doktor S3 dari fakultas pasca sarjana peradaban islam), Ahmad Abdullah Attaimiyah (sarjana berprestasi akademik program magister S2 dari ilmu tarbiyah perguruan PAI) dan Zanna Intan Pratiwi (sarjana berprestasi akademik program strata S1 dari fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan PAI)
Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Nyayu Khodijah mengatakan, Pandemi covid-19 mempengaruhi berbagai sektor kehidupan kita. Tidak hanya sektor ekonomi dan sosial, melainkan juga sektor pendidikan yang kini mau/tidak mau, masyarakat harus mampu beradaptasi dengan era ini. Karena segala aktifitas dan interaksi masyarakat dilakukan secara online dan terbatas. Interaksi dosen dan mahasiswa, guru dan pelajar, pegawai dan karyawan, penjual dan pembeli semua di lakukan dengan sistem jaringan/online.
Di era revolusi industri 4.0 saat ini pesatnya perkembangan teknologi begitu nyata dirasakan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi bukti dari transformasi zaman. Mau/tidak mau dan suka/tidak suka, Kita harus mampu mengimbangi, menyesuaikan diri, dan berdaya saing terhadap realita tersebut.
“Dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah merubah tatanan kehidupan, baik bernilai positif maupun negatif. Dampak positifnya tentu memberikan kemudahan dan meringankan beban pekerjaan bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai karya inovasi seperti sarana transportasi, sarana komunikasi, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Menurutnya, seluruh akses kehidupan manusia sudah tersistem dengan digitalisasi atau komputerisasi. Misalnya, adanya transportasi online, pesan makan online, bahkan untuk memanggil jasa kebersihan dan jasa pijat pun bisa dilakukan dengan mudah hanya dengan sebuah handphone yang digenggam, tanpa harus beranjak pergi ke lokasi. Begitu juga dengan arus perdagangan atau jual-beli yang bertransformasi berbasis online.
“Dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga telah menghadirkan sebuah tantangan. Akhir-akhir ini Kita menyaksikan bahwa banyak sekali tenaga manusia digantikan oleh tenaga robot atau saat ini Kita kenal dengan isitilah artificial intelligence. Misalnya, di perusahaan-perusahaan industri, pintu-pintu parkir di mall maupun hotel dengan sistem digital, bahkan pelayan para konsumen pun sudah tergantikan oleh robotik, dan masih banyak lagi pada aspek lainnya,” katanya.
Dirinya berharap agar seluruh alumni tidak hanya menjadi konsumen dari berbagai prodak teknologi, tetapi juga harus menjadi produsen. Tidak hanya menjadi objek yang dikendalikan dari pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi subjek yang mengendalikan.
Artinya, para sarjana muslim hari ini dituntut untuk bisa berkarya dan berwirausaha ketika sudah terjun di dunia nyata. Realita ini juga yang menjadikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, melahirkan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
“Program ini digulirkan dalam rangka menghadapi tantangan global untuk mewujudkan para sarjana yang menguasai berbagai keilmuan dan keahlian (soft skill) yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Kemampuan ini hanya dapat dibangun dengan niat dan usaha yang intens secara terus menerus oleh para alumni, di mana pun dan kapan pun agar menjadi Sumber Daya Manusia yang siap pakai di dunia kerja,” harapnya.
Selain itu, ia meminta para alumni mesti membangun sebuah jaringan yang luas terhadap berbagai pihak dengan berbagai latar belakang (multidisipliner) khususnya di dunia industri. Melalui berbagai jaringan tersebut, para alumni dapat memperkaya wawasan dan keterampilan dalam berwirausaha maupun menciptakan industri kreatif dengan memanfaatkan sarana teknologi dan kekayaan alam khususnya kearifan lokal (local wisdom) yang ada.
“Tujuannya supaya para alumni menjadi seorang yang produktif, tidak menjadi sang pencari kerja, justru membuka lapangan kerja bagi anak-anak bangsa khususnya di pedesaan,” katanya.
Disamping memiliki kemampuan intelektual, kreatifitas, dan inovasi, sebagai sarjana muslim, para alumni juga harus menjadi marcusuar kearifan di tengah globalisasi. Para alumni harus senantiasa menginterasikan nilai-nilai keislaman dan kearifan budaya di setiap aspek-aspek kehidupan. Para alumni harus menjadi problem solver di tengah masyarakat dengan menjadikan nilai-nilai keislaman dan kearifan budaya sebagai bingkai kehidupan untuk membendung arus sekularisasi dan liberalisasi yang dibawa oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh ilmuan terkemuka, Albert Einstein, “Ilmu tanpa agama akan buta, agama tanpa ilmu akan lumpuh” Pentingnya integrasi ini juga sebagai sebuah upaya membangun peradaban dan melahirkan cendikiawan muslim yang multiple intelligences dan berintegritas. Sarjanawan muslim yang tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual (intellectual intelligence) dan kreatifitas (soft skill), tetapi juga memiliki kecerdasan emosional (emotional intelligence) dan kecerdasan spiritual (spiritual intelligence). Misi mulia ini harus terinternalisasi ke dalam diri setiap alumni UIN Raden Fatah Palembang agar dapat mengadaptasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis nilai-nilai kearifan,” ungkapnya.
Untuk para alumni yang di wisuda, Nyayu berpesan agar alumni dapat mengemban amanah ilmu yang selama ini sudah di timba di bangku perkuliahan dan dapat mengaplikasikannya di tengah masyarakat, serta senantiasa mengupgrade kecerdasan intelektual, kreatifitas (soft skill), dan kecerdasan spiritual agar dapat berdaya saing di tengah arus globalisasi. Menghadirkan karya-karya inovasi yang bernilai guna bagi kemaslahatan diri sendiri, keluarga, masyarakat, agama, bangsa, negara, dan dunia.
“Saya ucapkan selamat kepada saudara-saudara para alumni yang hari ini diwisuda. Besar harapan Saya selaku Rektor-kepada para alumni untuk dapat menjadi insan yang unggul dan kompetitif di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga mengharumkan nama baik kampus dan menjadi kebanggaan bagi almamater UIN Raden Fatah Palembang,” terangnya.(HBM).
Editor: Hendra P