HALOPOS.ID|PALEMBANG – Momen lebaran Idulfitri biasanya identik dengan suguhan makanan bersantan, kue, dan minuman manis dan bersoda.
Untuk itu, masyarakat perlu waspada karena hal tersebut bisa menimbulkan berbagai keluhan penyakit.
“Lebaran ini memang banyak makanan yang bergula, kedua berlemak, terutama makanan bersantan. Sebenarnya dua hal tadi, gula dan lemak diperlukan, tetapi dengan kadar tertentu. Kebanyakan di momen lebaran ini orang-orang lupa dan lepas kendali,” kata seorang Praktisi Kesehatan, Prof Dr dr Yuwono MbioMed pada hari Jum’at, 12 April 2024.
Menurut Profesor Yuwono, kebanyakan mengonsumsi makanan berlemak dan manis dapat meningkatkan kadar kolesterol, gula darah, serta meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung.
Maka kemungkinannya adalah terjadi gangguan masalah asupan gula. Kalau dikonsumsi secara terus menerus bisa menyebabkan gangguan gula yang ujungnya bisa ke arah penyakit kencing manis. Ya, kolesterol sendiri ada macam-macamnya, ada kolesterol jahat dan kolesterol baik. Tanpa lemak, kualitas seseorang enggak bagus, tapi kelebihan lemak akan terjadi timbunan yang menyebabkan gangguan terutama jantung dan pembuluh darah,” ucap Profesor Yuwono.
Ditambahkan Profesor Yuwono, keberhasilan umat Islam dalam melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan patut dipertahankan.
“Jadi, intinya kita menjaga diri dengan kebiasaan yang bagus di bulan Ramadan kemarin, seperti menahan diri dari konsumsi gula, lemak, bukan enggak makan, tapi makan dengan kadar yang tertentu. Jangan mentang-mentang setelah lebaran dalam bahasa Palembang itu ‘ladas’. Kita tetap lanjutkan kebiasaan baik itu,” tutur Profesor Yuwono.
Profesor Yuwono mengimbau pentingnya menjaga pola makan, meminum air putih sebanyak 2,5 liter dalam sehari, diharapkan mampu menjaga kesehatan selama momen lebaran Idulfitri.
“Maka imbauannya adalah minumnya juga harus cukup, yang mengandung mineral kira-kira 2,5 liter sehari. Kemudian, pola makan yang teratur pada bulan Ramadan, nanti zat gizinya entah itu gula, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral itu semuanya dibuat seimbang. Insya’ Allah kita akan sehat seterusnya,” pungkas Praktisi Kesehatan Prof Yuwono. (NT)