HALOPOS.ID|PALEMBANG – Klaster atau kasus virus Corona di sekolah-sekolah di kota Palembang meningkat, mengakibatkan sekolah di Palembang memberlakukan kembali pembelajaran daring, hal ini membuat Walisiswa di kota Palembang banyak yang terkejut.
Yana, walisiswa SMA Negeri di kota Palembang yang ada di kecamatan Kemuning ini mengaku terkejut karena mendapat kabar dari sang anak bahwa sekolah kembali daring.
Salah satu wali siswa Yana Menyebutkan, mulai tanggal 3 sampai 9 Februari 2022 sekolah kembali daring.”Ya, anak saya bilang mulai hari ini sekolah daring,” ujarnya , Kamis (3/2/2022).
Kata dia, alasan dilakukan daring lantaran ada siswa yang terpapar Covid-19 sehingga dilakukan pembelajaran secara daring.
“Info di grup WA dari guru ada siswa yang terkonfirmasi positif sehingga siswa belajar daring dulu. Tapi gak tau kelas berapa dan anak saya kelas 10,” jelas dia.
Namun, sejauh ini kata dia anaknya belum dilakukan tes swab dari sekolah. “Saya juga jadi khawatir, mau tes tapi takut,” ungkap dia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Nila, ibu empat anak juga mengaku terkejut karena sang anak merupakan salah satu peserta didik di SMA Negeri lainnya di kota Palembang yang ada dikawasan jalan jenderal sudirman ini menyebutkan kalai mulai besok akan kembali daring.
“Ya, dapat info di grup WA besok daring lagi. Kebetulan hari ini anak saya tidak masuk karena lagi sakit pencernaannya,” ungkap dia.
Berdasarkan informasi yang beredar juga, dilakukannya sekolah daring lantaran ada siswa disekolah tersebut terkonfirmasi Covid-19.
“Infonya seperti itu tapi memang dapat kabar juga anak saya bilang ada yang terkena di sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Riza Pahlevi mengatakan hingga saat ini belum ada laporan terkait hal tersebut.
“Belum ada laporan yang kami terima tapi memang ada yang menanyakan jika ada anak sakit apakah boleh tidak mengikuti tatap muka,” jelas dia.
Riza mengatakan pada prinsipnya, sekolah tetap memfasilitasi untuk belajar daring. Bahkan saat ini pun pihaknya tetap mengkombinasikan pembelajaran hybrid yakni daring serta luring.
“Selama ini kota selalu tegaskan sekolah tidak boleh full harus tatap muka tapi juga harus terapkan hybrid. Fasilitasi siswa jika ada yang daring,” jelas dia.
Bahkan saat ini keluar juga aturan baru dari Kementrian bahwa sekolah kembali 50 persen berdasarkan pemberlakuan PPKM didaerah masing-masing.
“Intinya juga sekolah harus memfasilitasi siswa untuk belajar daring juga,” beber dia
Apalagi ada siswa sakit karena indikasi yang belum diketahui apakah itu demam biasa atau sakit lainnya juga harus tetap fasilitasi belajar daring.
“Bahkan jika siswa sakit semua misalnya ya harus daring semua lagi,” jelas dia.
Laporan : Hasan Basri
Editor : Herwan.