JEMBER  

Viral Ojol Perempuan Bawa Anak Saat Bekerja, Begini Langkah DP3AKB Jember

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember menggelar pertemuan diskusi bersama para pengemudi ojek online perempuan
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember menggelar pertemuan diskusi bersama para pengemudi ojek online perempuan

HALOPOS.ID|JEMBER- Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember menggelar pertemuan diskusi bersama para pengemudi ojek online perempuan, Kamis (26/6/2025).

Kegiatan ini menjadi ruang berbagi dan curhat terbuka, sekaligus wujud kepedulian terhadap isu perempuan dan anak dalam sektor transportasi daring.

Diskusi ini dilatarbelakangi oleh viralnya video Fera Kurniawati (25), seorang driver Gojek asal Kecamatan Sukorambi, yang bekerja sambil mengajak anaknya.

Aksi tersebut menyentuh hati banyak orang dan mengundang simpati luas dari masyarakat.

Menanggapi fenomena tersebut, DP3AKB Jember bergerak cepat dengan mengundang Fera dan sejumlah driver perempuan lainnya dalam forum diskusi ini.

Tujuannya adalah menggali lebih dalam berbagai tantangan yang dihadapi para ibu pekerja di sektor informal, khususnya ojek online.

Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3AKB Jember, Drs. Joko Sutriswanto menyampaikan pentingnya perhatian terhadap peran ganda perempuan, baik sebagai pencari nafkah maupun pengasuh anak.

“Kita tidak hanya menyentuh isu perempuan saja, tetapi juga melibatkan driver laki-laki yang sejatinya adalah ayah dan suami. Mereka juga memiliki tanggung jawab besar terhadap keluarga,” ungkap Joko.

Acara ini turut dihadiri Komunitas Kartini Jember, sebuah wadah bagi driver perempuan yang aktif di Kabupaten Jember.

Komunitas ini diketuai oleh Lely Novitasari (42) dari Kecamatan Sumbersari, yang dikenal sebagai sosok inspiratif dalam pemberdayaan perempuan di sektor kerja informal.

Dalam forum tersebut, para driver perempuan menyampaikan berbagai keluhan dan aspirasi.

Diantaranya minimnya perlindungan hukum dalam bekerja, ketidakjelasan kanal pengaduan ketika menghadapi masalah di lapangan. Kemudian harapan agar penghasilan mereka minimal sesuai UMR Kabupaten Jember.

Untuk itu, DP3AKB Jember memperkenalkan layanan WADUL GUSE, yakni wadah pengaduan resmi yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk melapor atau berkonsultasi terkait permasalahan perempuan dan anak.

Joko berharap forum ini menjadi langkah awal untuk membangun jaringan perlindungan yang lebih kuat serta meningkatkan kesejahteraan bagi perempuan pekerja di sektor transportasi daring.

Penulis: SupriadiEditor: Herwanto