SESUAI jadwal ujian akademik seleksi penerimaan bintara Polisi Republik Indonesia (Polri), harus berjalan lancar tanpa disertai kecurangan.
HALOPOS.ID|PALEMBANG | Kepala Polisi Daerah Sumatera Selatan (Kapolda Sumsel) Irjen Pol Drs Toni Harmanto MH, mengatakan tes bintara Polri tahun ini harus berjalan lancar tanpa ada kecurangan, sesuai ketentuan.
“Panitia penyelenggara ujian akademik seleksi penerimaan bintara Polri harus melaksanakan tugas sesuai ketentuan dan tetap mempedomani program kesehatan (prokes),” ujar Kapolda Sumsel diwakili Kepala Biro SDM Polda Sumsel Kombes Ucu Kuspriyadi SIk MH MSi saat memantau pelaksanaan tes akademik penerimaan terpadu bintara Polri tahun 2022, Panda Polda Sumsel, di kampus C laboratorium Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang dan kampus C Universitas Bina Darma Palembang, Kamis (19/5/2022).
Dari catatan panitia, kata Kapolda Sumsel, peserta yang mengikuti kegiatan tes akademik hari ini, dilaksanakan selama dua hari gladi resik, 17-18 Mei 2022.
“Sedangkan waktu pelaksanaan tes dilaksanakan 19 hingga 22 Mei 2022,” ujar Ucu didamping Kabag Binkar AKBP Ariefaldi Warga Negara SIk MM CPH R, Kasubbag Diapers Bag Dalpers AKP Candra Kirana
Menurut Kapolda, mata pelajaran yang diuji terkait pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, bahasa Inggris, dan matematika.
“Jumlah peserta sebanyak 1980 orang, terdiri dari 1717 laki-laki dan 263 peserta perempuan,” katanya.
Ucu Supriyadi menjelaskan, untuk tes bintara kompetensi khusus (Bakomsus), dilaksanakan 23 Mei 2022, dengan jumlah peserta sebanyak 428 orang.
Jenis bakomsus, kata Supriyadi, yakni bintaro kompetisi khusus Polair, bintara kompetensi khusus ti (teknologi informasi), bintara kompetensi khusus labpor, dan bintara kompetensi khusus logistik.
“Tiap peserta maupun panitia pelaksana wajib memperlihatkan tes antigen negatif, sehari sebelum pelaksanaan tes. Yah, termasuk saat pelaksanaan sesuai penerapan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Selain tes menggunakan sistem computer auded design (CAD) mabes Polri, katanya, hasilnya langsung tampil di layar monitor masing-masing peserta.
Sedangkan sebelum masuk ke ruangan tes, ujar Supriyadi, peserta wajib menggunakan acan wajah (face came) untuk meminimalisir penjokian.
Selain itu, Supriyadi juga menjelaskan bahwa tes seleksi itu menerapkan prinsip betah, bersih, transparan, akuntabel, dan humanis.
“Jangan kuatir. Tes penerimaan itu dipantau oleh pengawasan internal dan eksternal, termasuk mematuhi prokes yang ketat dari panitia dan peserta. Pokoknya harus wajib bebas covid-19, meskipun saat ini suasananya sudah landai,” pungkas alumni Akpol tahun 1991 itu. ()
Editor Anto Narasoma