SUMSEL  

Sriwijaya FC Diakuisisi Pengusaha, Deru: Ya Biasa, Itu Bisnis

Gubernur Sumsel, Herman Deru saat berada di lapangan Stadion Bumi Sriwijaya. Sriwijaya FC Segera diakuisisi. [dok. pemprov]
Gubernur Sumsel, Herman Deru saat berada di lapangan Stadion Bumi Sriwijaya. Sriwijaya FC Segera diakuisisi. [dok. pemprov]

HALOPOS.ID|PALEMBANG – Klub kebanggan wong kito, Sriwijaya FC segera diakuisisi oleh pengusaha asal Sumatera Selatan, Iwan Bomba. Pengusaha batu bara dan berbagai lini bisnis di Sumsel ini akan segera mengakuisisi Sriwijaya FC.

Kepastian finalisasi ini pun disampaikan oleh internal Sriwijaya FC. Gubernur Sumsel, Herman Deru menanggapi proses akuisisi tersebut ialah hal yang biasa.

Mengingat sepak bola terutama pengelolaan klub Sriwijaya FC merupakan aktivitas bisnis yang bakal secara profesional.

“Ya biasa, itu bisnis. Yang penting saling menguntungkan,” ujarnya saat diwawancarai usai acara Pelantikan Majelis Wilayah KAHMI dan FORHATI Sumsel 2021-2026, Sabtu (12/3/2022).

Dikatakan Gubernur Herman Deru, tidak hanya saling menguntungkan bagi klub, atau pihak pemiliknya nanti. Namun akuisisi atau pengambilalihan diharapkan juga berdampak bagi suporter Sriwijaya FC.

“Juga lebih penting lagi, menguntungkan bagi suporter,” harap Gubernur Herman Deru.

Dia pun tidak berkeinginan untuk ikut campur dari proses akuisisi. Mengenai besaran nilai, ia mempercayai kepada kedua belah pihak yang akan saling bekerjasama.

Kalau soal harga kita (saya) gak ikut-ikut,” sambungnya.

Akuisisi tersebut disebutkan masih dalam proses finalisasi. “Kita liat aja muaranya bagaimana,” pungkas Herman Deru.

Dirigen Suporter Sriwijaya FC Ultras Palembang, Qusoi sebelumnya mengatakan, pengambilalihan klub Sriwijaya FC memang tidak bisa dihindari, apalagi oleh pengusaha tajir seperti Iwan Bomba.

“Kondisi pandemi ini tidak bisa hanya mengandalkan sponsor, kita butuh orang-orang yang tajir juga untuk backup asalkan akuisisi itu harus transparan, kami harus tahu isinya itu,” ujar Iwan Bomba.

Dia pun menginginkan manajemen Sriwijaya FC berbenah diri untuk kemajuan bersama.

“Kalau bisa perjanjian-perjanjian lebih detail dan jelas. Masalah pemain juga diperhatikan. Kalau dana pemain itu ada dan sesuai, maka pemain bisa jadi bintang semua. Kalau gak ada, kan susah,” ujar Qusoi. (NT)

Editor : Herwan.