PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) menyiapkan skema Pertemuan Tatap Muka (PTM) terbatas bagi siswa SD, SMP, dan SMA. Berdasarkan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, para siswa disarankan vaksin untuk meminimalisir penyebaran virus terhadap anak-anak.
“Jadi memang untuk anak-anak disarankan untuk vaksin. Tapi tidak diwajibkan, karena kan saat ini vaksin kita juga terbatas. Yang paling wajib itu guru-gurunya,” ungkap Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya, Kamis (26/8/2021).
Menurut Mawardi, guru menjadi golongan paling rentan terpapar virus. Mereka diwajibkan mendapat suntikan vaksin sebelum memulai PTM, minimal daerah yang akan menjalankan belajar tatap muka harus memastikan protokol kesehatan (prokes) tetap berjalan, dan jumlah peserta maksimal 50 persen dari total kapasitas.
“Tentunya kita akan menurunkan Satgas untuk memastikan guru-guru telah vaksin. Ini sebagai syarat dari pemerintah pusat,” jelas dia.
Kriteria daerah yang boleh menggelar PTM terbatas menurut Mawardi, harus berada di Level 1, 2, dan 3. Level 3 di Sumsel sejauh ini ada 13 daerah, yakni Prabumulih, Banyuasin, Empat Lawang, Pagar Alam, Lubuk Linggau, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara. Lalu, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, dan OKU Timur.
Sedangkan untuk Level 2 ada di Lahat, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Penukal Abab Lematang Ilir (Pali). Sedangkan Palembang belum masuk kriteria menjalankan PTM karena masih berada di Level 4.
“Untuk Level 4 sudah aturan dari pemerintah pusat belum boleh membuka PTM terbatas,” jelas dia.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru menjelaskan, belajar tatap muka merupakan kewajiban. Sama halnya dalam pemulihan ekonomi, indikator PTM juga harus diperhatikan.
“Karena sekolah tatap muka adalah kebutuhan juga saat ini,” tutup dia.(RZ)