Sempat ‘Perang Dingin’, AS Taklukkan Iran di Piala Dunia 2022

Penyerang AS, Christian Pulisic mencetak gol pertama timnya saat melewati kiper Iran
Penyerang AS, Christian Pulisic mencetak gol pertama timnya saat melewati kiper Iran

HALOPOS.ID – Hubungan panas antara Amerika Serikat (AS) dan Iran bukan hanya berlangsung pada urusan diplomatik. Saat ini, hubungan keduanya juga memanas di lapangan hijau. AS dan Iran memang berada dalam satu grup yang sama di Piala Dunia 2022 dan baru saja memainkan pertandingan sengit. Hasilnya, AS menang tipis 1-0.

Pertandingan berjalan sengit sejak awal babak pertama. Beberapa kali serangan AS mampu dipatahkan dengan sempurna oleh kiper Iran yang bermain untuk klub Persepolis, Alireza Beiranvand. Gemuruh makin terasa setelah flank kanan Iran Ali Gholizadeh melakukan nutmeg indah kepada bek kiri AS, Antonee Robinson di menit ke-34.

Namun beberapa menit kemudian, bek kanan AS mampu overlap dan memberikan assist berupa sundulan yang dimanfaatkan sempurna oleh striker Chelsea, Christian Pulisic. 1-0 untuk Amerika Serikat.

Di sisa pertandingan babak kedua, Iran lebih banyak mengancam. Sayang tidak ada satu pun yang berbuah gol.

Asa Iran untuk maju ke tahap selanjutnya pun harus kandas karena berada di peringkat ketiga dengan 4 poin, di bawah AS yang naik 1 peringkat ke posisi kedua dengan 5 poin. Padahal, pertandingan ini menjadi penentu untuk lolos ke 16 besar.

Sebelum pertandingan, sudah terjadi perang dingin. Federasi Sepak Bola AS (USSF) sudah berbuat ‘ulah’ dengan menggunakan versi modifikasi dari bendera Iran, menghilangkan lambang yang menggambarkan kata “Allah” dan kesaksian tentang monoteisme.

Hal tersebut pun dibagikan ke dalam postingan media sosial USSF dalam pengumuman klasemen Grup B. Menurut pernyataan USSF, langkah yang disengaja.

Langkah USSF membuat Iran mengamuk. Pasalnya, penggunaan bendera yang berbeda itu diasosiasikan dengan bendera era penguasa Mohammad Reza Pahlavi yang digulingkan pada 1979.

Penasihat lembaga sepak bola Iran IFF, Safiollah Fagahanpour, menegaskan hal itu bertentangan dengan hukum dari badan sepak bola yang mengatur. Ia, sebagaimana dimuat kantor berita ISNA, menilai AS harus bertanggung jawab.

“Mereka harus bertanggung jawab,” kata Fagahanpour.

Di media sosial, netizen Iran membalasnya dengan gentian mengedit bendera AS. Seorang pengguna Twitter @/Ebnehava menuliskan berbagai serangan atau perang yang dilakukan AS selama satu dekade terakhir. Setidaknya ada 50 perang yang melibatkan AS.

Editor: Herwan