HALOPOS.ID|PALEMBANG – Pemilu Umum (Pemilu) serentak yang tinggal menghitung hari saja, menjadikan suhu politik di Indonesia semakin panas, manuver – manuver politik yang semakin bervariasi untuk merebut kemenangan dalam Pemilihan Presiden tersebut.
Banyak masyarakat yang menilai bahwa banyak Capres yang sudah mulai melakukan manuver – manuver cantik, seperti Capres dari PDIP Ganjar Pranowo yang sudah melakukan safarinya diberbagai provinsi di Indonesia, dan ada pula Capres yang akan dicalonkan dari 2 partai yaitu Nasdem dan PKS seperti Anies Baswedan.
Dengan Manuvernya yang menggeliat bagaikan tarian yang membawa angin sejuk, kedua tokoh ini mulai bersaing menjual ketokohan serta visi dan misinya.
Namun disayangkan seolah menjadi pribadi yang tinggal (One Man Show) Keduanya melupakan bahwa membutuhkan pasangan yang mumpuni agar dapat memaksimalkan semua program kampanyenya.
Berbeda halnya dengan Prabowo Subianto meski telah dicalonkan sebagai Presiden pada Pemilu 2024, dirinya masih saja memfokuskan diri dalam menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI).
Inilah yang saat ini menjadi perhatiaan masyarakat melihat sosok Prabowo Subianto yang mendahulukan tanggung jawabnya meski maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Pemilu 2024.
Memiliki kader yang solid dan bermental baja, namanya tetap berkibar meski belum melakukan kampanye, yang jadi pertanyaan siapakah yang pantas nantinya mendampingi dan menjadi pasangan dalam Pilpres 2024 nanti.
Hal inilah yang diungkapkan oleh Ahmad Muzani Sekertaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang didampingi secara langsung oleh Mawardi Yahya Pembinaan sekaligus Wakil Gubernur Sumatera selatan ,saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumatera selatan, Rabu (14/06/2023), dirinya mengatakan sesuai dengan koalisi yang ada antara Gerindra dan PKB hanya ada satu nama yang dianggap layak menjadi Cawapres Prabowo nanti.
Sebagai Partai yang memegang teguh komitmen bahwa dengan adanya koalisi antara Gerindra dan PKB saat ini bahwa yang pantas dan layak menjadi Cawapres pendamping Prabowo Subianto nanti adalah Muhaimin Iskandar (Gus Ami)”, kata Ahmad Muzani
Dilanjutkannya (Ahmad Muzani), Selain memang Komitmen diantara kedua Partai, dirinya juga menambahkan bahwa Gerindra dan PKB memiliki basis massa yang besar di beberapa Provinsi di Indonesia.
” Faktanya selain hasil dari kesepakatan politik dalam berkoalisi, bukan tanpa alasan sosok Muhaimin Iskandar dirasakan layak menjadi Cawapres Prabowo nantinya karena keduanya juga memiliki basis massa yang besar diluar kader partai (Simpatisan) di beberapa Provinsi di Indonesia, sehingga memang layak untuk menjadi pasangan pemimpin Indonesia berikutnya”, ujarnya.
Wajar jika begitu besar harapan kader partai dan masyarakat Indonesia yang menginginkan keduanya menang dalam Pemilihan Presiden dan wakil Presiden nantinya, sebab keduanya memiliki pandangan yang sama terbukti dari beberapa tahun lalu keduanya sudah membahas tentang Indonesia yang saat ini berada di dalam Fase Bonus Demografi.
Bonus Demografi terjadi ketika jumlah penduduk usia produktif (usia kerja) lebih banyak dari yang tidak produktif, Bisa disimpulkan bahwa pengertian bonus demografi adalah keuntungan ekonomi yang didapat suatu negara karena banyaknya jumlah penduduk usia produktif.
Dari isue tersebut masyarakat pun dapat menilai betapa jauhnya pandangan keduanya dalam memandang masa depan Indonesia, sehingga memang inilah pasangan yang ideal yang akan memimpin Indonesia nantinya.
Dengan kekuatan yang dimiliki saat ini, Ahmad Muzani juga menegaskan agar kader partai Gerindra tidak melalaikan tugasnya dalam menjalankan visi dan misi partai membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
” Kita akui dengan kelebihan yang dimiliki saat ini, jangan membuat para kader melupakan untuk mencapai tujuan tersebut, kader mampu memaksimalkan kemenangan pada Pemilu Legislatif agar mampu menjalankan visi dan misi partai, dengan kemenangan tersebut Gerindra mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik”,tutup Ahmad Muzani Sekjen DPP Partai Gerindra